Deepfake Suara jadi Ancaman Siber Utama pada 2025, Efek Perkembangan AI Generatif

Indonesia Berita Berita

Deepfake Suara jadi Ancaman Siber Utama pada 2025, Efek Perkembangan AI Generatif
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 20 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 11%
  • Publisher: 63%

Bahan baku deepfake bisa didapat dari berbagai sumber di media sosial,, terutama dari figur yang sering tampil di publik.

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan global di bidang keamanan siber, Palo Alto Networks, memprediksi deepfake atau konten manipulasi berbasis suara akan menjadi salah satu ancaman siber utama pada 2025. Regional Vice President Palo Alto Networks ASEAN, Steven Scheurmann, mengatakan modus ancaman siber lewat fitur suara mudah dilakukan oleh peretas.

Peretas juga disebut bisa menciptakan pesan elektronik yang tampak meyakinkan seperti pesan asli. Target lebih mudah terjebak dengan kombinasi email phishing dan deepfake suara. 'Hal-hal seperti ini yang kita lihat akan populer pada 2025,' tutur Arthur. Untuk menghadapi ancaman deepfake suara, Steven mengingatkan soal pentingnya pendekatan keamanan siber yang lebih menyeluruh.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Deepfake Berbasis Suara Diperkirakan Jadi Ancaman Siber Tahun IniDeepfake Berbasis Suara Diperkirakan Jadi Ancaman Siber Tahun IniRegional Vice President Palo Alto Networks ASEAN Steven Scheurmann memprediksi deepfake berbasis suara akan menjadi ancaman siber pada tahun ini. Menurutnya, teknologi AI generatif yang makin canggih membuat manipulasi suara jauh lebih mudah dilakukan oleh peretas. Suara seseorang dapat dengan mudah diambil dari berbagai sumber, terlebih bila individu tersebut sering tampil di hadapan publik. Data suara itu kemudian digunakan untuk menciptakan deepfake yang sangat realistis, sehingga mempersulit target untuk membedakan mana yang asli dan palsu.
Baca lebih lajut »

Prediksi Ancaman Siber 2025, Ancaman Siber Berbasis AI yang Lebih Besar dan BeraniPrediksi Ancaman Siber 2025, Ancaman Siber Berbasis AI yang Lebih Besar dan BeraniBeragam vektor serangan dan kode terkait kini tersedia di pasar Crime-as-a-Service CaaS seperti kit phishing Ransomware-as-a-Service DDoS-as-a-Service dan lainnya
Baca lebih lajut »

Tren Ancaman Siber 2025: Spesialisasi CaaS dan Konvergensi AncamanTren Ancaman Siber 2025: Spesialisasi CaaS dan Konvergensi AncamanLaporan FortiGuard Labs memprediksi tahun 2025 akan melihat spesialisasi dalam layanan Crime-as-a-Service (CaaS) dan serangan yang menggabungkan ancaman digital dan fisik.
Baca lebih lajut »

Hindari Ancaman Penipuan AI Deepfake, Simak Tips dan StrateginyaHindari Ancaman Penipuan AI Deepfake, Simak Tips dan StrateginyaPelajari cara menghindari penipuan AI Deepfake dengan tips berikut ini
Baca lebih lajut »

Deepfake Ancaman: Jangan Hanya Rujukan pada TeknologiDeepfake Ancaman: Jangan Hanya Rujukan pada TeknologiPakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkap ancaman deepfake yang dapat dimanfaatkan penipu. Smartphone dengan teknologi AI dapat mendeteksi deepfake tetapi tidak menjamin 100% akurat. Masyarakat perlu meningkatkan awareness dan tidak hanya mengandalkan satu teknologi untuk mendeteksi penipuan.
Baca lebih lajut »

Tekno Liputan6.com: Ancaman Deepfake, Xiaomi Smart Display Max 100 dan Fitur Galaxy A55Tekno Liputan6.com: Ancaman Deepfake, Xiaomi Smart Display Max 100 dan Fitur Galaxy A55Artikel Tekno Liputan6.com membahas ancaman penipuan AI Deepfake, rilisnya Smart Display Max 100 Xiaomi dengan layar 100 inci, dan fitur-fitur Galaxy A55 untuk liburan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 18:14:55