Warga Dayak Tenggalan tak ingin tertinggal dalam mengelola alam sekaligus mengembangkan kebudayaan.
Air sungai jernih mengalir deras di sebuah kelokan berbatu. Alirannya kemudian sedikit tenang di ujung kelokan saat alur sungai kembali lurus. Suara air bersahutan dengan suara daun-daun yang tertiup angin dan cicit burung.
Ketua Lembaga Adat Dayak Tenggalan, Kalimantan Utara, Yagung Balisi berpose di hutan adat mereka di Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Minggu . Setelah berjuang sejak 2021, warga di sana diakui sebagai masyarakat adat. Masyarakat Dayak Tenggalan membawa agung saat menyambut tamu di Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Senin . Setelah berjuang sejak 2021, warga di sana diakui sebagai masyarakat adat.
Memanfaatkan hutan untuk tujuan komersial dan nonkomersial mesti dimusyawarahkan dengan lembaga adat. Misalnya, menebang pohon dan mengolahnya menjadi papan atau balok untuk dijual tanpa izin lembaga adat dikenai denda adat Rp 500.000 sampai Rp 5 juta per kubik. ”Dengan aturan adat dan diakui sebagai masyarakat adat, kami bisa leluasa memberikan sanksi adat kepada yang menangkap ikan seperti itu,” ujarnya.
Didampingi Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, saat ini Dayak Tenggalan sedang melanjutkan proses untuk mendapatkan pengakuan hutan adat dari pemerintah pusat seluas 24.873 hektar. Kursani berharap hutan tak hanya memberi manfaat lingkungan bagi sukunya.Saat ini, masyarakat Dayak Tenggalan mulai memanfaatkan kekhasan alam mereka untuk wisata. Terdapat sebuah tempat yang disebutTempat itu dikelola dan dipromosikan sebagai tempat wisata.
Warga Dayak Tenggalan menyusuri Sungai Semendurut di kawasan hutan adat mereka di Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Minggu .yang mengeluarkan air panas. Gundukan tanah berbatu di tepi sungai itu, saat digali beberapa senti, airnya hangat. Saat digali lebih dalam, airnya semakin panas.
Warga Dayak Tenggalan merupakan komunitas kecil yang saat ini menetap hanya di satu tempat, yakni Desa Belayan di Malinau. Mereka berjumlah sekitar 700 jiwa di sana. Kerabat dekat mereka, masyarakat Agabag, tinggal dan tumbuh di Kabupaten Nunukan. Usia tua tidak membuatnya takut dengan alam. ”Ini tempat kami bermain,” kata Yagung di tepi sungai yang teduh karena rindang pohon, Minggu .
Oleh karena itu, Dayak Tenggalan punya sejumlah ritual saat ingin memanfaatkan berbagai kebutuhan di hutan. Saat mencari kayu gaharu, misalnya, mereka bakal melakukan ritual terlebih dahulu. ”Kalau sembarangan, nanti ada cobaannya,” kata Kursani. Itu dilakukan sebagai langkah pengelolaan sumber daya alam yang tersisa di Desa Belayan. Peraturan tertulis itu dirancang sejak 2018 dengan denda menyesuaikan kondisi saat ini. Aturan adat itu mengatur sejumlah hal pemanfaatan hutan.
Kursani mengatakan, Sungai Semendurut pernah menjadi tempat penangkapan ikan oleh banyak orang. Namun, beberapa dari mereka menggunakan alat tangkap tak ramah lingkungan. Masyarakat Dayak Tenggalan melakukan upacara adat di hutan adat mereka di Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Minggu . Setelah berjuang sejak 2021, warga di sana diakui sebagai masyarakat adat.
Midun mengatakan, pengakuan MHA Dayak Tenggalan membuat warga lebih percaya diri untuk mengembangkan potensi desa lain untuk wisata. Pemerintah desa, katanya, bisa bekerja sama dengan lembaga adat agar alam di desanya bisa dimanfaatkan tanpa harus merusaknya.
Hutan Adat Dayak Tenggalan Hutan Adat Dayak Sdgs SDG16-Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG13-Penanganan Perubahan Iklim SDG08-Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG06-Air Bersih Dan Sanitasi Layak SDG14-Ekosistem Lautan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dayak Tenggalan, Berjuang Hidup Diantara Hukum Adat dan ModernitasWarga Dayak Tenggalan tertinggal dalam mengelola alam sekaligus mengembangkan kebudayaan.
Baca lebih lajut »
Dari Gaza ke Stasiun Gambir Jakarta, Ammar berjuang melanjutkan hidupAgresi Israel ke Jalur Gaza yang tak kunjung berhenti sejak 7 Oktober 2023 menimbulkan penderitaan tak terkira bagi rakyat Palestina yang mendapati Tanah ...
Baca lebih lajut »
Nasib Tragis Ular Piton Dibakar Hidup-Hidup saat Tersangkut di Mesin, Picu KemarahanDua orang pria tertangkap kamera sedang membakar ular piton batik hidup-hidup, aksinya picu kemarahan publik.
Baca lebih lajut »
Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup: Adaptasi Unik untuk Bertahan HidupPelajari ciri-ciri khusus makhluk hidup yang membantu mereka beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan masing-masing. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Baca lebih lajut »
Kultus Kiamat Kanungu di Uganda, Bakar Hidup-hidup 500 PengikutnyaAkhir hayat ratusan pengikut kultus kiamat ini terjadi pada tanggal 17 Maret 2000, di Distrik Kanungu di Uganda barat daya. Berikut ini kisah selengkapnya.
Baca lebih lajut »
Ragam Tips Hidup Sehat dan Bahagia untuk Meningkatkan Kualitas HidupTemukan 41 tips hidup sehat dan bahagia yang mudah diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda secara menyeluruh, baik fisik maupun mental.
Baca lebih lajut »