Dari Korban Menjadi Paralegal Kasus Kekerasan Berbasis Gender

Konten Kolaborasi Berita

Dari Korban Menjadi Paralegal Kasus Kekerasan Berbasis Gender
AshokaCo-ImpactLbh Apik
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 170 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 95%
  • Publisher: 70%

Sejak 2003, LBH Apik setia mengadvokasi korban-korban kekerasan berbasis gender. Dengan dukungan Co-Impact dan Ashoka, kapasitas paralegal diperkuat.

SI tidak pernah menyangka surat elektronik dari mantan pacarnya akan mengoyak ketenangan hidupnya. Dari balik layar komputer, mantan pacar yang sebenarnya telah lama ia tinggalkan itu, mengancam akan menyebarkan fotonya saat tak berbusana. Ancaman itu bukan yang pertama. Tiga tahun lalu, perempuan muda karyawan swasta di Jakarta itu, memeroleh ancaman yang sama.

Di tengah ”kegelapan” itu, Lembaga Bantuan Hukum Apik Jakarta mengulurkan bantuan. Ia bisa menceritakan kisahnya dengan aman kepada advokat yang memahami isu hukum, gender dan berempati terhadap korban. Kasus SI hanya satu dari sekian kasus kekerasan berbasis gender. Mengacu data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang dipaparkan pertengahan Agustus lalu, sebanyak 34.682 perempuan menjadi korban tindak kekerasan sepanjang tahun ini.

Dengan jumlah advokat yang minim, Koordinator Divisi Kajian dan Advokasi LBH Apik Dian Novita menuturkan, tidak semua laporan yang masuk ditindaklanjuti. Namun, pendampingan tetap diupayakan seoptimal mungkin, caranya dengan melibatkan masyarakat. Program melatih paralegal itu sudah diinisiasi sejak 2003 atau sejak LBH Apik didirikan. Awalnya, paralegal yang direkrut oleh LBH Apik berasal dari para korban penggusuran di Jakarta. Di tengah korban penggusuran itu, banyak pula ditemukan korban KDRT.

“Ada contoh-contoh yang dikasih saat penyuluhan itu, dan kebetulan juga memang kekerasan itu sebagian terjadi terhadap saya dan di sekitar saya. Jadi, itu yang membuat saya tertarik bergabung,” kata Mirna mengungkapkan alasannya menjadi paralegal. IMB tidak mau orang lain merasakan pengalaman kelamnya saat mencari keadilan. Ia merasakan dipingpong dari satu instansi ke instansi lainnya. Kasusnya juga harus dikawal ketat oleh LBH Apik dan media agar disidangkan. Ia berjuang ke sana ke mari menuntut pintu keadilan dengan pengetahuan hukum yang minim.

Padahal, seingat SI, saat berhubungan dengan mantan pacarnya itu, ia tidak pernah membuat konten foto seperti itu. Ia juga meragukan keaslian foto itu karena merasa tak pernah membuatnya. Namun, foto tersebut sangat mirip dengan dirinya. Jika foto itu betul disebarkan, ia khawatir semua orang yang melihatnya akan memercayai bahwa itu dirinya, sehingga akan mengganggu kehidupannya.

Selanjutnya, ia disarankan untuk mengambil langkah hukum somasi terhadap mantannya itu. Dalam somasi, sang mantan diminta bertanda tangan di atas materai tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Jika dilanggar, polisi yang akan bertindak. Sang mantan takut dengan somasi itu, dan menandatangani sesuai permintaan advokat LBH Apik.

Sementara itu, mengutip data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, hingga September 2024, ada 20.803 kasus yang dilaporkan. Sebanyak 17.896 adalah korban perempuan, sedangkan 4.588 korban adalah laki-laki. Jenis kekerasan yang dialami korban paling banyak adalah kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan kekerasan psikologis.

Mereka menangani berbagai kasus mulai dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga , kekerasan seksual, kekerasan aparat dan negara, KBGO, dan sebagainya. Paralegal ini bahkan telah menjadi ujung tombak LBH Apik untuk mengedukasi masyarakat dan membantu korban mencari keadilan dengan cara yang tepat. Saat ini, LBH Apik juga menjalankan program penguatan kapasitas paralegal yang dilakukan dengan dukungan Co-Impact dan Ashoka.LBH Apik juga membangun posko pengaduan di sejumlah lokasi di Jakarta, di antaranya berada di kawasan Cipinang Besar Selatan, Cilincing, Ciracas, kemudian di Depok dan Bogor.Mirna, seorang paralegal atau pendamping dari LBH Apik Jakarta yang bertugas menangani laporan awal kekerasan berbasis gender di masyarakat saat ditemui pada 13 September 2024.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Ashoka Co-Impact Lbh Apik Kekerasan Berbasis Gender Kekerasan Seksual Sdgs SDG05-Kesetaraan Gender

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Berapa Umur Nabilla Aprillya? Selebgram Cantik Diduga Jadi Korban Kekerasan Ketum ParpolBerapa Umur Nabilla Aprillya? Selebgram Cantik Diduga Jadi Korban Kekerasan Ketum ParpolNama Nabilla Aprillya menjadi sorotan setelah diduga menjadi korban kekerasan oleh seorang ketum parpol.
Baca lebih lajut »

Kawal Pilkada 2024, Kementerian dan Lembaga Diminta Hapus Ego SektoralKawal Pilkada 2024, Kementerian dan Lembaga Diminta Hapus Ego SektoralHadi mengingatkan bahwa yang menjadi korban dari ego sektoral adalah masyarakat
Baca lebih lajut »

Ibu P Diddy Tertunduk Saat Diteriaki Anaknya PredatorIbu P Diddy Tertunduk Saat Diteriaki Anaknya PredatorSaat ini sudah lebih dari 120 orang melapor menjadi korban P Diddy
Baca lebih lajut »

Dinkes Cianjur catat korban keracunan nasi kotak menjadi 41 orangDinkes Cianjur catat korban keracunan nasi kotak menjadi 41 orangDinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Jawa Barat mencatat jumlah korban keracunan masal di Desa Panyusuhan Kecamatan Sukaluyu, bertambah menjadi 41 orang dan ...
Baca lebih lajut »

Jumlah korban tewas akibat Topan Trami di Filipina menjadi 81 orangJumlah korban tewas akibat Topan Trami di Filipina menjadi 81 orangJumlah korban tewas akibat Topan Trami, yang juga dikenal secara lokal sebagai Badai Tropis Kristine, meningkat menjadi 81 orang sementara ribuan orang telah ...
Baca lebih lajut »

Presiden Georgia Klaim Negaranya Menjadi Korban 'Operasi Khusus' Rusia dalam PemiluPresiden Georgia Klaim Negaranya Menjadi Korban 'Operasi Khusus' Rusia dalam PemiluPresiden Georgia mengatakan pada hari Minggu (27/10) bahwa dia tidak mengakui hasil pemilu parlemen yang berlangsung akhir pekan lalu, yang menurut para pejabat pemilu dimenangkan oleh partai yang berkuasa, dan menambahkan bahwa negara tersebut menjadi korban dari “operasi khusus Rusia” yang...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 01:01:02