Dari Karo, Petani Memberi Makan Sayur Berbagai Daerah hingga Luar Negeri

Pertanian Berita

Dari Karo, Petani Memberi Makan Sayur Berbagai Daerah hingga Luar Negeri
KaroHortikulturaPupuk
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 157 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 87%
  • Publisher: 70%

Petani bisa merugi hingga membiarkan tanaman tak dipanen jika harga anjlok. Toh, mereka lebih sering untung hingga ratusan juta dari suburnya Tanah Karo Simalem.

Cuaca mulai terasa dingin di hamparan lahan pertanian sayur di Kabupaten Karo , Sumatera Utara, Senin sore. Namun, aktivitas pertanian masih sangat menggeliat. Ada yang memupuk, menyemprot, hingga memanen sayur. Angkutan truk keluar-masuk kebun mengangkut hasil pertanian dan pupuk.

Fluktuasi harga memang menjadi tantangan paling besar yang dihadapi petani. Jika produksi melimpah, harga bisa anjlok jauh di bawah modal. ”Kalau harga lagi tinggi, bisa kaya mendadak. Menanam sayur itu sudah seperti bermain judi,” kata Pesta tertawa. Di tengah fluktuasi harga, toh para petani setia bertani hortikultura karena lebih sering untung. Mereka harus pandai-pandai menebak komoditas apa yang harganya bagus saat dipanen nanti. Pesta kadang menanam wortel, cabai, kentang, dan sawi.

Perputaran modal untuk tanaman hortikultura memang cukup besar sehingga risiko juga tinggi. Modal sebesar itu harus dia siapkan setiap empat bulan, mulai persiapan, penanaman, sampai panen. Dia menargetkan hasil 12 ton dari kebun kentang merah itu. Dengan harga Rp 12.000 per kilogram, dia berharap bisa mendapat penjualan Rp 144 juta.

Hasil dari G-0 akan dipanen dan sebagian ditanam kembali menjadi bibit generasi-1 atau G-1. Bibit digunakan lagi maksimal hingga G-3. Menurut pengalaman para petani, tanaman rentan terserang berbagai jenis penyakit jika menggunakan bibit G-4 dan seterusnya. Produktivitas bisa turun lebih dari setengah.

Di tengah tantangan itu, hasil pertanian hortikultura di Karo memang tetap melimpah. Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo mencatat beberapa komoditas hortikultura hasilnya cukup tinggi. Pada tahun 2023, Karo menghasilkan kubis 1.460.215 kuintal, tomat 1.424.025 kuintal, wortel 1.360.800 kuintal, kentang 844.910 kuintal, cabai merah 702.897 kuintal, dan sawi 561.275 kuintal.

Kabupaten Karo memang seperti ”Ibu Kota” sayur-mayur. Dari dataran tinggi yang berada sekitar 90 kilometer dari Kota Medan itu, jutaan kuintal sayur dan buah dihasilkan saban tahun. Sayur dan buah dari Karo tak hanya memenuhi kebutuhan warga Sumut, tetapi juga berbagai provinsi di Sumatera, Jakarta, hingga diekspor ke luar negeri.

Di musim kali ini, Pesta menanam 20.000 pokok tanaman kubis di lahan 9.000 meter persegi dengan target panen 30 ton. Belanja modal untuk membeli bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja mencapai Rp 24 juta atau Rp 800 per kilogram hasil kubis. Dengan harga sekarang, dia menargetkan hasil penjualan Rp 60 juta.

Pesta Purba menyemprot tanaman kubis yang tumbuh subur di hamparan lahan pertanian di sekitar Gunung Sinabung di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin . Karo merupakan salah satu sentra penghasil sayur terbesar di Indonesia. Menurut Jakaria, kentang dari Karo cukup diminati pasar karena ukurannya besar, rasanya lebih manis, dan teksturnya lembut dan lembab. “Banyak pedagang dari Jakarta datang ke Karo untuk membeli kentang. Kadang juga diekspor ke Singapura dan Malaysia,” kata Jakaria.Petani menjual berbagai jenis sayur-sayuran di Pasar Sayur-Mayur Roga di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin . Karo merupakan salah satu sentra penghasil sayur terbesar di Indonesia.

Penurunan produksi akibat penggunaan bibit kentang sembarang banyak dialami petani. Bibit yang ditanam petani bisa sampai G-10. Umbi kentang sering kali busuk dan tanaman layu diserang bakteri

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Karo Hortikultura Pupuk Korporasi Sumut Utama

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Mentan Maklumi Harga Cabai Melonjak, Kenapa?Mentan Maklumi Harga Cabai Melonjak, Kenapa?'Tiga minggu lalu kan hancur harganya, sampai Rp 3.000, biarlah petani bernapas, kasihan petani,' kata Amran.
Baca lebih lajut »

Daniel Stern: Dari Bintang Film ke Petani SeniDaniel Stern: Dari Bintang Film ke Petani SeniBerita ini mengulas kehidupan Daniel Stern setelah meninggalkan dunia hiburan Hollywood. Dia kini menjalani kehidupan yang tenang sebagai petani dan seniman di California.
Baca lebih lajut »

Jaket Petani: Dari Baju Kerja ke Tren FashionJaket Petani: Dari Baju Kerja ke Tren FashionJaket yang dulunya digunakan oleh pekerja kasar seperti petani, buruh pabrik, dan pekerja tambang, kini menjadi tren fashion. Jaket dengan desain simpel dan fungsional ini dianggap 'keren' oleh kaum muda dan mendominasi dunia mode.
Baca lebih lajut »

Sza Berencana Mundur dari Musik dan Jadi PetaniSza Berencana Mundur dari Musik dan Jadi PetaniPenyanyi Sza memikirkan untuk pensiun dari dunia musik dan menjadi petani setelah menyelesaikan dua album musik anak-anak. Dia mengungkapkan rencana ini di platform X.
Baca lebih lajut »

Berkat Petunjuk dari Mimpi, Petani di Jawa Dapat Harta Karun Emas 8 KgBerkat Petunjuk dari Mimpi, Petani di Jawa Dapat Harta Karun Emas 8 KgSiapa sangka mimpi bisa membuat seseorang jadi miliarder. Tak percaya? Kisah petani bernama Sugeng dari Jawa tengah menjadi salah satu buktinya.
Baca lebih lajut »

Dari Pupuk, Irigasi, hingga Harga Gabah, Kerisauan Petani di Lumbung Pangan Jawa TimurDari Pupuk, Irigasi, hingga Harga Gabah, Kerisauan Petani di Lumbung Pangan Jawa TimurKebijakan swasembada pangan yang digulirkan oleh Presiden Prabowo Subianto disambut sukacita oleh para petani. Mereka menanti janji menyejahterakan petani terbukti.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 08:27:14