Pemuda masa kini harusnya bisa lebih mudah bersatu dengan dukungan akses komunikasi.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengingatkan generasi muda untuk selalu menerapkan semangat Sumpah
Dia menekankan, pemuda masa kini harusnya bisa lebih mudah bersatu dengan dukungan akses komunikasi, dibandingkan pemuda pada masa pra kemerdekaan."Saya membayangkan betapa sulitnya saat itu. Belum ada WhatsApp Group, SMS, tapi mereka berhasil untuk mengumpulkan pemuda. Bersama-sama kemudian membuat deklarasi yang sangat luar biasa. Itu perjuangan yang sangat luar biasa," ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dari Perang Gerilya Menuju Ajang Perang Modern: Sistem Pertahanan yang Up to DateSEJAK awal tahun 2000-an sudah ada tulisan yang menyebut bahwa perkembangan teknologi kini tengah memasuki dunia Siber atau Cyberspace. Beberapa
Baca lebih lajut »
Kawal spirit Sumpah Pemuda, BPOM lindungi pemuda dari kosmetik ilegalKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan pihaknya berkomitmen melindungi pemuda Indonesia dari kosmetik ilegal, sebagai perannya ...
Baca lebih lajut »
Sejarah Sumpah Pemuda yang Diperingati Setiap 28 OktoberAdapun Kongres Pemuda Kedua digagas oleh organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.
Baca lebih lajut »
'Suara Jerman dari Gaza': Selamat dari Perang, Namun Pikiran Tetap TinggalKarena tak dapat meninggalkan Gaza pada awal perang Israel-Hamas,Abed Hassan menjadi “suara Jerman dari Gaza,” mendokumentasikan perang di media sosial. Kini di Berlin,ia bertanya-tanya apakah perang akan berakhir.
Baca lebih lajut »
Indonesia Harus Waspadai Ancaman Perang NuklirDi tengah ketegangan geopolitik yang meningkat, dunia saat ini menghadapi ancaman nyata berupa potensi perang nuklir. Ketegangan antarnegara besar yang dipersenjatai
Baca lebih lajut »
Ketegangan Israel-Hizbullah: Ancaman Perang Darat dan Operasi ModernSerangan roket Hizbullah ke wilayah utara Israel dan serangan udara Israel ke Lebanon memicu pengungsian warga sipil. Para ahli memprediksi kemungkinan eskalasi konflik, tetapi juga peran Hizbullah sebagai kekuatan politik dominan di Lebanon dan kemampuannya untuk memengaruhi agenda luar negeri.
Baca lebih lajut »