Ketum PSSI Erick Thohir akan bertemu FIFA untuk menjalankan perintah Presiden RI, Joko Widodo, untuk selesaikan polemik Piala Dunia U20 2023.
- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa dirinya telah menerima perintah dari Presiden RI, Joko Widodo, untuk bertemu FIFA guna menyelesaikan polemik Piala Dunia U20 2023.
“Selamat malam saya sudah mendapatkan instruksi dan perintah dari Pak Presiden ,” kata Erick Thohir kepada Kompas.com dan sejumlah awak media lainnya di Stadion Patriot Candrabhaga pada Selasa .“Untuk segera bertolak dan berdiplomasi mencari solusi sepak bola Indonesia,” tambah dia menjelaskan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Erick Thohir Akan ke Zurich, Lobi FIFA Soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20Pemerintah sudah melobi FIFA dengan mengajukan prasyarat terkait keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Indonesia Cari Solusi Penyelenggaraan Piala Dunia U-20, Erick Thohir Segera Temui Presiden FIFAMeski Drawing Piala Dunia U 20 dibatalkan, namun Peluang Indonesia untuk tetap jadi tuan rumah masih terbuka. Senin (27/3) Tim FIFA mengunjungi...
Baca lebih lajut »
Soal Piala Dunia U-20, Gibran Sebut Erick Thohir Perjuangkan ke FIFAGibran Rakabuming Raka sempat berkomunikasi dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir soal nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baca lebih lajut »
Soal Piala Dunia U-20 2023, Gibran: Erick Thohir Sedang Perjuangkan ke FIFAMenurut pernyataan Gibran, Erick Thohir masih berusaha keras memperjuangkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baca lebih lajut »
Cari Solusi Piala Dunia U-20, Jokowi Utus Ketum PSSI Erick Thohir Berdialog dengan FIFAPresiden jokowi mengutus Ketua PSSI, erickthohir bertemu dengan Tim FIFA untuk mencari solusi terkait isu tentang penolakan tim Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Jokowi juga menegaskan jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik.
Baca lebih lajut »