Jokowi makin lambat menyalurkan belanja bantuan sosial (bansos) maupun subsidi hingga akhir April 2024.
- Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi makin lambat menyalurkan belanja bantuan sosial maupun subsidi hingga akhir April 2024.
Melalui Kementerian Kesehatan senilai Rp 15,4 triliun dalam bentuk bantuan bagi Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional bagi 96,7 juta peserta. Lalu, melalui Kementerian Pendidikan Rp 10,7 triliun untuk bantuan Program Indonesia Pintar bagi 7,9 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah bagi 735,1 ribu mahasiswa.
"Turun tajam tentu kita lihat nanti perkembangannya kalau subsidi itu dari sisi konsumsinya, volumenya, dan kemudian kurs, serta harga minyak," ucap Sri Mulyani.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi Bagi-Bagi Sembako Kepada Warga, Ada yang Menangis Karena AntreJPNN.com : Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan sembako kepada ratusan warga. Simak selengkapnya.
Baca lebih lajut »
Tak Diundang Rakernas PDIP, Jokowi Pilih Bagi-bagi Sembako di YogyakartaJokowi bagi-bagi sembako di Kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta
Baca lebih lajut »
Jan Ethes Bagi-bagi Kaus saat Diajak Jokowi Naik Andong Keliling YogyaPresiden Jokowi menghabiskan waktu liburan bersama cucunya, Jan Ethes Srinarendra, saat tak diundang Rakernas V PDIP di Jakarta.
Baca lebih lajut »
PDIP Rakernas, Jokowi Main Bersama Cucu Naik Andong Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi KausBerita PDIP Rakernas, Jokowi Main Bersama Cucu Naik Andong Keliling Malioboro, Jan Ethes Bagi-bagi Kaus terbaru hari ini 2024-05-25 09:51:46 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Presiden Jokowi Bagi-bagi Sembako di Gedung Agung YogyakartaRibuan paket sembako diberikan kepada masyarakat yang berada di sekitar Gedung Agung.
Baca lebih lajut »
Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Jokowi Bagi-Bagi Sembako di YogyakartaJokowi menghampiri warga yang mengantre di gerbang Istana Kepresidenan Yogyakarta Warga yang mengantre sembako terdiri dari, pedagang asongan, pengayuh becak, hingga kaum difabel.
Baca lebih lajut »