Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan bahwa dirinya kerap menjadi korban misleading sebuah pemberitaan.
Liputan6.com, Jakarta - Meski mengaku frustasi, namun hal ini ia maklumi karena menyadari adanya kepentingan banyak pihak.
“Saya senang bahwa dari Kongres AMSI, dari dewan pers melakukan tugasnya dari sisi sana. Umpamanya tadi bernegosiasi dengan platform atau bahkan dengan para pemegang brand untuk bisa mereka juga memiliki etika. Karena kalau negara rusak mereka juga nggak akan bisa jual apa-apa juga di negara tersebut,” sebut Menkeu.
“Gowes pagi bersandal jepit, seraya menatap sang mentari. Kongres AMSI di masa Covid, tetap semangat menjaga negeri,” begitu katanya, Sabtu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Curhat Sri Mulyani soal Kerap Jadi Korban ClickbaitSri Mulyani mengaku bekerja keras agar tidak menyampaikan informasi yang salah dan menjadi bahan clickbait oleh media online.
Baca lebih lajut »
Sindir Sri Mulyani, Rocky Gerung: Kalau tidak Betah Jangan CurhatRocky Gerung menyoroti tindakan Menkeu Sri Mulyani yang makin sering curhat soal menteri lain di kabinet Jokowi RockyGerung
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Menyebut Peran Ekonomi Islam dalam Pemulihan EkonomiMenkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi Islam berperan dalam upaya pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19. SriMulyani
Baca lebih lajut »
Rizal Ramli ke Sri Mulyani: Situ sih Lindungi Diri SendiriRizal Ramli menyentil Sri Mulyani yang menyebut banyaknya menteri tidak paham birokrasi menyebabkan serapan anggaran penanganan Covid-19 rendah. RizalRamli
Baca lebih lajut »
Tahun Baru Islam, Menkeu Sri Mulyani Ingatkan Rasa KepedulianMenkeu Sri Mulyani memberi ucapan Tahun Baru Islam melalui akun instagramnya.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Akui Lembaga Zakat Bantu Pemerintah Jalankan Program PENMenteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan lembaga amil nasional sangat membantu pemerintah dalam menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca lebih lajut »