Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Curhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori Masyarakat di Indonesia masih enggan mengonsumsi produk minuman rendah kalori. Sebaliknya, masyarakat justru lebih cenderung untuk membeli minuman dalam kemasan yang mengandung tinggi gula.
'Fakta-nya minuman yang rendah kalori atau low kalori secara volume belum terlalu besar, karena memang di sampaikan orang Indonesia suka manis,' ungkapnya. Alhasil, pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori. Permasalahan ini muncul lantaran konsumsi minuman kemasan tinggi gula telah menjadi sebuah kebiasaan.'Kami perlu waktu untuk mengubah habit ini, dan proses mengubah habit orang butuh waktu 5 sampai 10 tahun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bos Pengusaha Minuman Curhat, Gerai Minuman Ini Ternyata Bikin RugiKetup ASRIM Triyono Prijosoesilo buka suara soal gerai minum-minuman manis
Baca lebih lajut »
Eiger Adventure Rayakan Ramadan dengan Pesan MariKembaliSaatnya masyarakat Indonesia kembali pada fitrahnya Bahwa fitrah Indonesia memang berbeda-beda namun satu
Baca lebih lajut »
India Ajak Timnas Indonesia Uji CobaDuta besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty mengajak Timnas Indonesia melakoni pertandingan persahabatan dengan timnas Indonesia.
Baca lebih lajut »
Masyarakat Buru Potongan Harga, Pengusaha Kejar Kenaikan OmzetDi bulan Ramadhan, konsumen dan peritel bertemu ”di tengah”. Yang satu cari diskon. Satunya lagi cari omzet.
Baca lebih lajut »
Curhat WNI Jalani Ramadan 2024 di Jepang: Rindu Tradisi Membangunkan Sahur di IndonesiaSudah dua tahun Opi, WNI asal Bandung, tinggal di Higashihiroshima, Hiroshima, Jepang, untuk menempuh pendidikan S3 di Universitas Hiroshima. Berikut kisahnya menjalani Ramadhan di rantau.
Baca lebih lajut »
Pengusaha Pesimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Capai Target, Ini Gara-garanyaKetua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengaku sedikit pesimis terhadap target pertumbuhan ekonomi di rentang 4,9 - 5,2 persen.
Baca lebih lajut »