Primaningrum Arinarresmi dan suami, Muhammad Rustam, dikaruniai tiga anak kembar setelah delapan tahun menanti. Mereka menjalani program bayi tabung untuk mendapatkan keturunan. TempoCantik
CANTIKA.COM, Jakarta - Primaningrum Arinarresmi dan suami, Muhammad Rustam, dikaruniai tiga anak kembar setelah delapan tahun menanti. Mereka menjalani program bayi tabung untuk mendapatkan keturunan. Ketiga buah hati mereka lahir secara prematur pada 17 September 2005. Salah satu buah cinta mereka, Tantri Tamayanthi Utami wafat setelah berjuang beberapa waktu. Kedua kembarannya, Alifah Aishah Utami dan Balqiz Baika Utami mampu bertahan hidup.
Selama tiga bulan kedua putrinya dirawat di rumah sakit, Primaningrum kerap menangis. Di suatu waktu, ia diingatkan oleh kepala perawat di rumah sakit tempat anaknya dirawat. Meski sempat merasa seperti diatur perasaannya, Primaningrum menyadari maksud baik di balik ucapan perawat tersebut. Ia memahami bahwa ikatan batin antara ibu dan anak saling mempengaruhi dalam proses penerimaan itu. Ia kemudian bicara dari hati ke hati dengan suaminya untuk saling menguatkan.
Primaningrum pun mengatakan pentingnya ibu dengan anak berkebutuhan khusus berdamai dengan sendirinya. Sebab itu salah satu modal untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan terbuka dianugerahi anak berkebutuhan khusus. “16 tahun yang lalu saya benar-benar mengandalkan trial and error. Jadi, saya belajar dari kembarannya Alifah. Oh si kakaknya, Alifah udah belajar miring tengkurap, berarti Balqiz harus mulai tengkurap nih, begitu seterusnya,” ungkap pengusaha roti dan camilan Ala-Abata ini.
“Saya menyamakan Balqiz dengan kembarannya. Apa pun pekerjaannya dari kecil, mau makan ambil piring, gelas, dan sendok sendiri. Kalau pun dibantu, kami bantu mengambilkan hidangan yang panas misalnya. Sebisa mungkin bantuan yang diberikan seminim mungkin ke Balqiz,” jelasnya. Primaningrum bersama kedua buah hatinya, Alifah Aishah Utami dan Balqiz Baika Utami. Foto: Dok. Pribadi
“Tidak hanya satu kali, beberapa kali . Saya juga konsultasi dengan tim psikolog yang sama dari waktu ke waktu agar mengetahui riwayat Balqiz. Jadi mereka bisa melihat adakah perkembangan atau kondisinya sama saja. Sebelum masuk SMA, dari hasil assessment, Balqiz kuat di bidang bahasa dan seni. Jadi sekarang Balqiz di jurusan bahasa SMA Negeri 78,” tuturnya.
"Saat itu dia berada di peringkat ke 5, jadi itu salah satu penyemangat buat saya bahwa dengan stimulasi dan dukungan yang baik anak berkebutuhan khusus bisa meraih prestasi dan bisa bersaing dengan teman-teman non-difabel. Buat baliqiz sendiri ini juga aku bisa," ujarnya penuh haru. Dalam pemilihan tempat, Primaningrum kerap memilih lokasi yang menawarkan beragam sensasi, contohnya hiking. Tujuannya agar Balqiz bisa merasakan kerasnya batu, dinginnya aliran air, hangatnya matahari, sejuknya udara di dekat pohon. Ia mengatakan beragam sensasi itu ibarat lika-liku kehidupan nantinya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Didatangi Dedi Mulyadi, Pengemis Tuna Netra Justru Kabur dan Menangis Kencang - Pikiran-Rakyat.comPengemis tuna netra di Purwakarta, Jawa Barat, menangis 'kejer' saat didatangi Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi.
Baca lebih lajut »
Bermain Bersama Jadi Modus Pencabulan 9 Anak di Cengkareng Oleh Anak di Bawah UmurSembilan korban tersebut berusia di bawah 12 tahun, terdiri dari tujuh anak laki-laki dan dua anak perempuan. Sementara pelaku berusia 15 tahun.
Baca lebih lajut »
110 Juta Warga Amerika Nekat Liburan Natal di Tengah Pandemi CoronaPandemi virus Corona tak menyurutkan penduduk Amerika Serikat untuk berlibur akhir tahun. Sebanyak 110 juta orang Amerika memadati bandara dan jalan-jalan menjelang libur Natal dan Tahun Baru. TempoDunia
Baca lebih lajut »
Terungkap! Remaja Laki-laki 15 Tahun Cabuli 9 Anak sejak 2019Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun harus berurusan dengan pihak berwajib karena mencabuli sembilan anak di bawah umur sejak tahun 2019.
Baca lebih lajut »
Polisi Sebut Pelajar SMP Pelaku Cabul di Jakbar Juga Pernah Jadi KorbanABG berusia 15 tahun ditetapkan sebagai tersangka pencabulan anak. Polisi mengungkap pelaku juga pernah jadi korban pencabulan di usia 7 tahun.
Baca lebih lajut »