Lebih dari 146 juta warga Amerika mendapat peringatan panas ekstrem setelah cuaca yang berbahaya memicu kebakaran hutan dan lahan baru, menurut sejumlah ...
Ankara - Lebih dari 146 juta warga Amerika mendapat peringatan panas ekstrem setelah cuaca yang berbahaya memicu kebakaran hutan dan lahan baru, menurut sejumlah laporan media.
Pihak berwenang di Daerah Multnomah tengah menyelidiki empat kematian yang diduga akibat panas, menurut The Guardian. Kebakaran itu terjadi di dekat Danau Zaca sesaat sebelum pukul 16.00 waktu setempat pada Jumat , dan meluas selama akhir pekan, menurut NBC News. Meski helikopter dan tanker udara telah dikerahkan untuk memadamkan api, kebakaran terus membesar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Potret Hakim Garis Piala Amerika Tumbang Gegara Cuaca PanasPeristiwa nahas terjadi dalam laga Peru vs Kanada di Copa America 2024, Rabu (26/6/2024) karena hakim garis mendadak kolaps di tepi lapangan.
Baca lebih lajut »
Prakiraan Cuaca Selasa 11 Juni 2024, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah WilayahBMKGmengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh bibit siklon tropis 95W yang saat ini berada di wilayah Filipina
Baca lebih lajut »
Cuaca Ekstrem Bakar Arab Saudi, 550 Lebih Jemaah Haji Meninggal DuniaSetidaknya 550 jamaah telah meninggal selama ibadah haji tahun ini.
Baca lebih lajut »
Prediksi Cuaca Sepekan: Tak Ada yang Lebih Tabah dari Hujan Bulan JuniSebagian besar provinsi diprakirakan masih akan dilanda hujan sedang hingga lebat di saat kemarau diprediksi tiba. Simak faktor-faktor pemicunya.
Baca lebih lajut »
Inflasi Indonesia Lebih Baik dari Amerika Serikat di Bawah Koordinasi AirlanggaJPNN.com : Inflasi Indonesia lebih baik dibanding Amerika Serikat dan sejumlah negara G20 lain di bawah koordinasi Airlangga.
Baca lebih lajut »
Ketika Cuaca Ekstrem Jadi Musuh Bersama di OlimpiadeSetelah tersiksa dengan cuaca ekstrem di Tokyo, para atlet berpotensi menghadapi tantangan lebih berat di Paris.
Baca lebih lajut »