Cuaca Kemarau Kering, Empat Kecamatan Rawan Kebakaran Hutan

Indonesia Berita Berita

Cuaca Kemarau Kering, Empat Kecamatan Rawan Kebakaran Hutan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 jawapos
  • ⏱ Reading Time:
  • 27 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 14%
  • Publisher: 51%

Kekhawatiran bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) muncul seiring prakiraan musim kemarau kering tahun ini. Bahkan, Tito Karnavian menerbitkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) 1/2023 tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.

‘’Potensi karhutla tinggi karena curah hujan relatif sedikit dan embusan angin cukup kuat,’’ kata Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Ngawi Tri Bimo kemarin .

Bimo mengatakan, Inmendagri 1/2023 ditindaklanjuti pembuatan nota kesepahaman dengan PT Perhutani. Kesepakatan itu tinggal menunggu apel pembentukan satuan tugas karhutla. Selain itu, memberikan edukasi ke masyarakat untuk tidak sembarangan membakar guguran dedaunan. Khususnya warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan. Petani yang sawahnya di pinggir jalan juga diminta tidak membakar jerami. Sebab asapnya dapat membahayakan pengguna jalan. ‘’Cuaca kering ditambah kencangnya angin membuat api cepat menyebar,’’ ujarnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

jawapos /  🏆 35. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Stop dan Cegah Kebakaran Hutan Lindung 1.890 Hektare di Bandar Pulau AsahanStop dan Cegah Kebakaran Hutan Lindung 1.890 Hektare di Bandar Pulau AsahanKapolsek Bandar Pulau, AKP Surianto, melaksanakan sosialisasi tentang larangan dan bahaya dari dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kepada warga Dusun 4, Desa Perkebunan Bandar Selamat, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Sabtu (3/6) lalu.
Baca lebih lajut »

Punan Batu, Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan, Diakui sebagai Masyarakat Hukum AdatPunan Batu, Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan, Diakui sebagai Masyarakat Hukum AdatDengan diakui sebagai Hutan Adat, wilayah jelajah Punan Batu bisa relatif bebas dari ancaman konversi hutan.
Baca lebih lajut »

5 Hektare Lahan Gambut di Kawasan Ring 1 Bandara Syamsudin Noor, Kalsel, Terbakar5 Hektare Lahan Gambut di Kawasan Ring 1 Bandara Syamsudin Noor, Kalsel, TerbakarKebakaran lahan dan hutan terjadi di kawasan ring 1 Bandara Syamsudin Noor, Kalsel. Kebakaran sempat terkendala karena ada di lahan gambut.
Baca lebih lajut »

Ada Fenomena Langka Embun Upas, Gubernur Jawa Timur Ajak Wisatawan Kunjungi BromoAda Fenomena Langka Embun Upas, Gubernur Jawa Timur Ajak Wisatawan Kunjungi Bromo TempoTravel
Baca lebih lajut »

Kalteng masuki awal kemarau, BMKG pantau ada 7 titik panas - ANTARA NewsKalteng masuki awal kemarau, BMKG pantau ada 7 titik panas - ANTARA NewsANTARA -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/6) memprakirakan ...
Baca lebih lajut »

Masuki Kemarau, Monyet di Cikakak Mulai Turun ke Permukiman WargaMasuki Kemarau, Monyet di Cikakak Mulai Turun ke Permukiman WargaKalau warga sampai lupa menutup pintu atau jendela rumah, kawanan monyet tidak hanya satu atau dua ekor yang masuk rumah. Bisa sampai 50 monyet masuk rumah mengambil makanan, seperti nasi yang ada di meja makan. Nusantara AdadiKompas
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-24 22:56:07