Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang melanda perairan Makassar dan sekitarnya, menyebabkan ratusan nelayan memilih tidak melaut sejak sepekan terakhir.
Makassar, Beritasatu.com - Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi melanda perairan Makassar dan sekitarnya sejak sepekan terakhir, menyebabkan ratusan nelayan memilih tidak melaut.
Salah seorang nelayan, Daeng Sarro, mengatakan kondisi cuaca buruk sudah terjadi selama tiga pekan sejak hujan deras dan angin kencang melanda. Ratusan nelayan kini menganggur tak bisa dapat mencari nafkah karena tak bisa melaut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cuaca Ekstrem: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter Laut Makassar hingga SelayarBMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Sulsel. Diperkirakan gelombang tinggi hingga 4 meter di Selat Makassar hingga Perairan Selayar. Via: detik_sulsel
Baca lebih lajut »
Cuaca Ekstrem, Suplai BBM dan Logistik ke Karimunjawa Diangkut KRI MakassarHari ini, suplai BBM dan logistik diangkut ke Kepulauan Karimunjawa menggunakan KRI Makassar. Pengiriman pasokan tersebut mulanya tersendat akibat cuaca buruk.
Baca lebih lajut »
Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG DIY Imbau Waspadai Gelombang Tinggi |Republika OnlineMalam hari, ada potensi hujan ringan-sedang di seluruh wilayah DIY.
Baca lebih lajut »
BMKG Prediksi Potensi Puncak Cuaca Ekstrem di Bogor pada Februari - JawaPos.comBMKG ingatkan masyarakat dan pemda untuk antisipasi prediksi siklus puncak cuaca ekstrem di wilayah Bogor dan sekitarnya yang akan kembali terjadi pada Februari
Baca lebih lajut »
Waspada Jawa Tengah Berpeluang Alami Cuaca Ekstrem hingga 7 JanuariBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah dari 6-7 Januari 2023.
Baca lebih lajut »
Jawa Tengah Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem pada 6-7 Januari |Republika OnlineBMKG imbau warga Jawa Tengah waspada bencana hidrometeorologi.
Baca lebih lajut »