Hujan lebat dan angin kencang berpotensi terjadi di Sulawesi Tenggara sepekan ke depan. Wilayah bagian selatan dan kepulauan dituntut lebih waspada.
KENDARI, KOMPAS — Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara selama sepekan ke depan. Hujan lebat dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah daratan dan khususnya kepulauan. Masyarakat diimbau waspada dan memperhatikan kondisi cuaca yang sewaktu-waktu dapat berubah.
Potensinya terjadi hampir merata di seluruh Sultra. Namun, yang perlu difokuskan itu di bagian Selatan, seperti Bombana, dan daerah kepulauan karena dampak dinamika atmosfer yang menutup di wilayah tersebut. ”Kami juga terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, di kabupaten/kota, dan pihak lainnya. Terlebih, wilayah Sultra sebagian kepulauan, masyarakat pun rutin beraktivitas di perairan,” katanya.Bencana hidrometeorologi berulang kali terjadi di wilayah ini. Pada awal Maret lalu, banjir bandang menerjang Kendari. Hujan deras selama beberapa jam membuat air melimpas dengan deras dan membawa lumpur. Air menerjang rumah, menghanyutkan kendaraan, dan membuat warga mengungsi.
Sementara itu, selama sepekan pertama bulan Desember ini telah terjadi 35 bencana alam di Indonesia yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Sebanyak 24 jiwa meninggal dan 99.968 orang mengungsi.Banjir menjadi bencana berulang di Konawe Utara. Kerusakan lingkungan akan terus mengancam di tanah kaya nikel ini.Data yang dicatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana tersebut terjadi pada 2-9 Desember 2024 di 11 provinsi dan 26 kabupaten/kota di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Potensinya terjadi hampir merata di seluruh Sultra. Namun, yang perlu difokuskan itu di bagian Selatan, seperti Bombana, dan daerah kepulauan karena dampak dinamika atmosfer yang menutup di wilayah tersebut. ”Kami juga terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, di kabupaten/kota, dan pihak lainnya. Terlebih, wilayah Sultra sebagian kepulauan, masyarakat pun rutin beraktivitas di perairan,” katanya.Bencana hidrometeorologi berulang kali terjadi di wilayah ini. Pada awal Maret lalu, banjir bandang menerjang Kendari. Hujan deras selama beberapa jam membuat air melimpas dengan deras dan membawa lumpur. Air menerjang rumah, menghanyutkan kendaraan, dan membuat warga mengungsi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Awas, Cuaca Ekstrem dan Rob Kembali Ancam Daerah di Jawa Tengah Rabu 20 November 2024BMKG kembali mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi dan banjir rob di sejumlah daerah di Jawa Tengah karena cuaca ekstrem
Baca lebih lajut »
Kamis 21 November 2024, Cuaca Ekstrem di 27 Daerah, Bencana Hidrometeorologi dan Rob Ancam Jawa TengahBMKG meminta agar warga waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor banjir dan angin ribut
Baca lebih lajut »
Rabu 27 November, Rob Mulai Surut, Cuaca Ekstrem Tetap Ancam 22 Daerah di Jawa TengahBMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang menyebutmemasuki Rabu 2711 air laut pasang rob di Pantura Jawa Tengah menunjukkan penurunan dengan ketinggian maksimal 09 meter
Baca lebih lajut »
Lima Hal Harus Diwaspadai, Bibit Siklon 91S Ancam Wilayah Indonesia Picu Cuaca EkstremGelombang laut diprediksi akan mencapai ketinggian 25 hingga 4 meter di beberapa kawasan perairan
Baca lebih lajut »
Nataru 2024/2025 Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Selalu Cek Prakiraan Cuaca di Jalur MudikAplikasi InfoBMKG, tersedia fitur
Baca lebih lajut »
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Pencoblosan Pilkada Jakarta, BPBD Lakukan Modifikasi CuacaBPBD DKI Jakarta melakukan modifikasi cuaca pada periode 26-28 November 2024 untuk mengantisipasi cuaca ekstrem saat Pilkada.
Baca lebih lajut »