Pendiri CT Corp Chairul Tanjung mengatakan dirinya mengingat betul saat terjadinya bencana alam tsunami Aceh 17 tahun lalu
Jakarta, CNBC Indonesia
"Saat itu hari Minggu, saya sedang menghabiskan waktu bersama dengan keluarga. Pada saat itu saya mendapat kabar gempa dari berita di televisi hingga malam hari. Belum tergambar jelas dampak guncangan gempa itu karena informasi masih sangat minim," kata mantan Menko Perekonomian ini. Setelahnya, kata CT, dirinya bergegas melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk membantu korban tsunami di Aceh dan Sumatera Utara. Tidak hanya mengambil dana pribadi dari seluruh perusahaan miliknya, ia juga memerintahkan Trans TV untuk segera membuka dompet amal, menggalang dana dari pemirsa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cerita Akhir Pekan: Ibu, Siapkah Kembali Bekerja di Kantor?Perasaan dilema kembali bekerja ke kantor kerap menyertai seorang ibu setelah cuti melahirkan telah habis.
Baca lebih lajut »
Cerita Ridwan Kamil Jajal Motor Listrik Hasil Konversi: Ini Dulunya Motor Bebek...Konversi ini merupakan hasil inovasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bidang transportasi.
Baca lebih lajut »
April Jasmine Tahan Tangis Cerita Soal Putra Sulung yang Sudah 5 Bulan Tinggal di PondokApril Jasmine rupanya sudah 5 bulan lamanya melepas sang putra sulung, Sultan untuk tinggal di pondok. April Jasmine ingin sang putra berlatih hidup mandiri dan tegar sejak dini.
Baca lebih lajut »
Sejarah Kotajin di Gorontalo Utara yang Punya Cerita MistisMenurut kepercayaan setempat, Kotajin di Gorontalo Utara dulunya pernah dijadikan benteng istana jin.
Baca lebih lajut »
Cerita Pria Digigit 'Ikan Jelek Mengerikan': Giginya Tajam Menembus Sepatu'Mulutnya besar, dengan gigi yang sangat tajam. Itu ikan yang mengerikan dan tampak menakutkan,' cerita Andy.
Baca lebih lajut »
Cerita Para Pastor dan Pendeta Asal Indonesia Melayani Gereja di AustraliaAustralia kekurangan pastor dan pendeta sampai harus mendatangkan pemimpin umat dari negara lain, termasuk Indonesia.
Baca lebih lajut »