Gelombang kasus Covid-19 menghantam China
Sejumlah media Barat menulis, bagaimana lusinan mobil jenazah mengantre di krematorium Beijing, Rabu . Ini bahkan terjadi ketika pemerintah Xi Jinping melaporkan tak ada kematian baru akibat Covid-19. Padahal dilaporkan kasus terus meningkat.
"Jumlah jenazah yang diangkat dalam beberapa hari terakhir ini berkali-kali lebih banyak dari sebelumnya," kata seorang staf yang tidak disebutkan namanya. "Kami memiliki badan yang ditugaskan kepada kami dari distrik lain. Tidak ada pilihan lain," kata karyawan itu. Puncak ketiga akan terjadi dari akhir Februari hingga pertengahan Maret. Ini, ujarnya, karena mereka yang terinfeksi selama liburan kembali ke tempat kerja mereka.
Otoritas kesehatan Taiwan mengatakan banyak apotek yang kehabisan obat seperti Panadol. Merek parasetamol itu diproduksi oleh Haleon Plc yang berbasis di Inggris. Mengutip laporan Reuters, Rabu , vaksin itu awalnya akan diberikan kepada ekspatriat Jerman yang berada di negara itu. Namun, tidak menutup kemungkinan warga negara lainnya dapat memperoleh suntikkan vaksin, yang disediakan sebanyak 20 ribu slot itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Lonjakan Kasus COVID-19 di China, India Siap Ekspor Obat DemamIndia, salah satu pembuat obat terbesar di dunia, siap meningkatkan ekspor obat demam ke China yang kewalahan menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
Baca lebih lajut »
Kondisi Terkini Pandemi Covid-19 China: Jutaan Orang Positif, RS Penuh, Obat LangkaBerikut ini adalah kondisi terkini pandemi Covid-19 yang kembali menyerang China.
Baca lebih lajut »
Wapres Sebut Penghentian PPKM Ikuti Situasi Covid-19 usai Nataru: Tetap Waspada, Covid China NaikWakil Presiden sebut PPKM akan mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 setelah libur Natal dan tahun baru.
Baca lebih lajut »