Covid-19 Varian Delta Gandakan Risiko Rawat Inap ketimbang Alfa

Indonesia Berita Berita

Covid-19 Varian Delta Gandakan Risiko Rawat Inap ketimbang Alfa
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 71 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 32%
  • Publisher: 92%

Hanya 1,8% dari lebih dari 43.000 kasus covid-19 yang dinilai dalam membandingkan kedua varian tersebut terjadi pada pasien yang telah divaksinasi lengkap.

VARIAN delta dari covid-19 menggandakan risiko rawat inap dibandingkan dengan varian alfa. Delat kini menggantikan alfa sebagai strain dominan di seluruh dunia. Para peneliti melaporkan itu, Sabtu , di The Lancet."Hasil dari penelitian ini terutama memberi tahu kami tentang risiko masuk rumah sakit bagi mereka yang tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian," kata penulis utama Anne Presanis, ahli statistik senior di Unit Biostatistik MRC Universitas Cambridge.

Sekitar satu dari 50 pasien dirawat di rumah sakit dalam waktu 14 hari setelah tes covid-19 positif pertama mereka. Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang diketahui memengaruhi kerentanan terhadap penyakit parah, termasuk usia, etnis, dan status vaksinasi, para peneliti menemukan risiko dirawat di rumah sakit lebih dari dua kali lipat dengan varian delta.

Sejak sampel ini diambil, delta telah melonjak dan sekarang menyumbang lebih dari 98% kasus covid-19 baru di Inggris, kata para penulis. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa vaksinasi penuh mencegah infeksi dengan gejala dan rawat inap, baik untuk varian alfa dan delta. "Kita sudah tahu bahwa vaksinasi menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap delta," kata Gavin Dabrera, penulis utama lain dan konsultan epidemiologi di National Infection Service, Public Health England. "Sangat penting bahwa mereka yang belum menerima dua dosis vaksin untuk melakukannya sesegera mungkin."

Studi sebelumnya dari Skotlandia juga melaporkan dua kali lipat risiko rawat inap dengan delta daripada alfa. Bahkan studi tersebut menunjukkan bahwa delta menyebabkan penyakit yang lebih parah.Varian delta pertama kali dilaporkan di India pada Desember 2020. Studi awal menemukan bahwa delta berpeluang 50% lebih mudah menular daripada alfa. Delta pertama kali diidentifikasi di Inggris pada September tahun lalu.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Jawa Barat Lebih Rendah dari Angka NasionalKasus Kematian Akibat COVID-19 di Jawa Barat Lebih Rendah dari Angka NasionalPersentase kematian COVID-19 Jawa Barat masih termasuk dibawah rata-rata nasional
Baca lebih lajut »

Kasus COVID-19 Meroket hingga 5 Ribu per Hari, Ridwan Kamil: 4 Ribu Kasus LamaKasus COVID-19 Meroket hingga 5 Ribu per Hari, Ridwan Kamil: 4 Ribu Kasus LamaGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar tengah melakukan rekonsiliasi data bersama Satgas Penanganan COVID-19 kabupaten/kota di Jabar. Gubernur...
Baca lebih lajut »

Satgas: Kasus Covid-19 Turun Dibarengi Berkurangnya 'Testing'Satgas: Kasus Covid-19 Turun Dibarengi Berkurangnya 'Testing'Menurut Satgas, kasus virus corona di Indonesia terus mengalami penurunan beberapa waktu terakhir.
Baca lebih lajut »

UPDATE 26 Agustus: Tambah 63 Kasus Covid-19 dan 158 Pasien Sembuh di TangselUPDATE 26 Agustus: Tambah 63 Kasus Covid-19 dan 158 Pasien Sembuh di TangselDengan demikian, total kasus Covid-19 di Tangsel hingga Kamis ini sebanyak 29.969 kasus.
Baca lebih lajut »

Satgas Covid-19 Soroti Perburukan Kasus di AcehSatgas Covid-19 Soroti Perburukan Kasus di AcehSelain itu, tingkat kesembuhan pasien covid-19 di wilayah Aceh juga mengalami penurunan sebesar 1.291 dibanding pekan sebelumnya.
Baca lebih lajut »

Satgas: Selama COVID-19 Masih Bermutasi, Lonjakan Kasus Akan Terjadi BerkalaSatgas: Selama COVID-19 Masih Bermutasi, Lonjakan Kasus Akan Terjadi BerkalaPenyebaran dan mutasi COVID-19 yang tidak terkendali akan berdampak pada lonjakan kasus. Satgas COVID-19 mengingatkan, lonjakan mungkin terjadi berkala.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 18:17:12