Hal ini tercermin dalam fokus Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Tahun 2023.
JawaPos.com – Kementerian Kesehatan mengakui angka penyakit tidak menular kini semakin menjadi ancaman. Contohnya adalah penyakit jantung, stroke, dan kanker. Karena itu, di saat kasus Covid-19 saat ini kian stabil, Kemenkes fokus menganggarkan penanganan penyakit tak menular pada 2023.
Prioritas yang kedua, melalui restrukturisasi dari rumah sakit di seluruh indonesia dengan bersinergi dengan pemerintah daerah, dan Institusi lain yang memiliki pelayanan rumah sakit seperti TNI dan Polri. Tiga penyakit utama yang menjadi fokus adalah stroke, jantung, dan kanker. Baca juga:Virus Zombie Bangkit dari Tidur, Selama 50 Ribu Tahun di Dalam EsPrioritas ketiga, lanjutnya, membangun sistem ketahanan kesehatan dengan bekerjasama dengan kementerian perindustrian untuk membangun industri kesehatan. Tujuannya mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, terutama dalam bersiap menghadapi pandemi
Prioritas kelima dengan memperbaiki sistem pembiayaan kesehatan untuk menjamin pembiayaan kesehatan yang tersedia, cukup, berkelanjutan, dan dengan alokasi yang adil, termasuk juga Pembiayan PBI JKN. Prioritas keenam lanjut Menkes Budi, dengan menjadikan program kesehatan masa depan berbasis bioteknologi, information teknologi, Artificial Intelegent, dan semua teknologi kesehatan baru.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pasien HIV Aids Terpapar Covid-19, Risiko Kematian Lebih TinggiKemenkes menyatakan pasien komorbid termasuk HIV AIDS jika terkena covid maka risiko kematian lebih tinggi.
Baca lebih lajut »
500 Warga Jombang Terpapar Covid-19 dalam Sebulan, 25 Dintaranya MeninggalJumlah kasus Covid-19 di Jombang kembali tinggi. Selama bulan ini saja, tercatat ada 500 warga terpapar Covid-19. Bahkan, 25 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Baca lebih lajut »
Kemajuan Teknologi Pendidikan Dukung Kinerja GuruPandemi Covid-19 menjadi titik balik perjuangan guru-guru Indonesia, terutama dalam penggunaan teknologi pendidikan.
Baca lebih lajut »