Gugus Covid-19 Jatim tak bisa tekan kasus positif Covid-19 sesuai waktu.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur gagal memenuhi target tersebut. Sebab, Gugus Tugas Covid-19 Jatim tidak bisa menekan jumlah kasus positif Covid-19 dalam kurun waktu yang diberikan. Baca Juga "Kita telah melakukan evaluasi. Memang harus diakui secara jujur hasilnya belum terlalu menggembirakan.
Muhadjir mengatakan, masalah utama lambatnya penurunan kasus Covid-19 di Jatim adalah kurangnya kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Padahal, kata dia, pendisiplinan protokol kesehatan adalah kunci utama dalam menekan kasus Covid-19.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jatim Kembali Tertinggi dalam Penambahan Kasus Positif Covid-19Jatim kembali mencatat penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi di Indonesia pada Selasa (14/7/2020) yakni 353.
Baca lebih lajut »
3 Hal yang Perlu Dievaluasi dari Kasus Puluhan Pekerja Media di Jatim Terjangkit Covid-19Dengan munculnya klaster jurnalis dan pekerja media, ada tiga pihak yang disebut perlu dievaluasi.
Baca lebih lajut »
Kepala Bappeda Jatim Meninggal karena Corona, 21 Pegawai Positif COVID-19Kepala Bappeda Jawa Timur, Mohammad Rudy Ermawan Yulianto meninggal COVID-19. Lalu bagaimana kondisi kantor Bappeda Jatim di Jalan Pahlawan sepeninggal almarhum saat ini? BappedaJatim VirusCorona
Baca lebih lajut »
UPDATE 15 Juli: 521 Pasien Covid-19 Sembuh, Jatim Catat Penambahan TertinggiDari hasil pemeriksaan dalam 24 jam terakhir, jumlah kesembuhan di Jawa Timur yang mencapai 521 orang.
Baca lebih lajut »
Kepala Bappeda Jatim Meninggal karena Covid-19, Tertular Ayahnya Saat Mengantar BerobatAlmarhum terpapar corona saat mengantarkan ayahnya pergi berobat. Saat itu, ia tidak menyadari ternyata sakit yang diderita ayahnya akibat Covid-19
Baca lebih lajut »