Covid-19 Menyebar di Korea Utara, Kim Jong-un Sebut Pejabat Pemerintah Sangat Lamban
Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Korea Utara Kim Jong-un menyebut kinerja pemerintahan negaranya sangat lamban menanggulangi Covid-19 sejak diumumkan kasus pertama pada Kamis .
Akibatnya, ketika Covid-19 menyebar ke seluruh negara, muncul kompleksitas dan kesulitan memerangi pandemi. Para ahli telah memperingatkan bahwa wabah Covid-19 yang signifikan dapat memicu krisis kemanusiaan di Korea Utara, ekonomi telah terpukul oleh penutupan perbatasan yang dipaksakan karena pandemi, bencana alam, dan sanksi internasional selama bertahun-tahun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Korea Utara Dilanda 'Badai' Covid-19, Kim Jog Un Kritik Kerja Pejabat Lamban Tangani Covid-19Media Pemerintah Korea Utara mengatakan, saat ini lebih dari 269.000 orang terinfeksi Covid-19 dan 6 orang meninggal dunia, total warga yang meninggal...
Baca lebih lajut »
Korea Selatan Sampaikan Komitmen Mau Bantu Korea Utara Lawan Covid-19Presiden Korea Selatan mengatakan negaranya tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk membantu Korea Utara yang tengah wabah Covid-19.
Baca lebih lajut »
Korea Utara Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19Korea Utara saat kewalahan menghadapi ledakan kasus Covid-19 yang terus meningkat di tengah minimnya obat dan fasilitas kesehatan yang memadai. Internasional AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Momen Kim Jong-un Sidak Apotek Kala Covid-19 di Korea Utara Menyebar CepatCovid-19 melanda Korea Utara semakin parah. Pimpinan Korea Kim Jong-un turun tangan ambil tindakan.
Baca lebih lajut »
Covid-19 Melonjak, Korea Utara Libatkan Militer Jaga Pasokan ObatKim Jong Un memerintahkan militer untuk menstabilkan pasokan obat-obatan di Pyongyang saat negara itu memerangi wabah Covid-19.
Baca lebih lajut »
Korea Utara Laporkan Penambahan Lonjakan Warga yang Demam dan 5 Orang Meninggal, Dicurigai Covid-19Korea Utara Selasa,(17/5/2022) melaporkan lonjakan penyakit yang diyakini sebagai Covid-19 saat wabah demam massal menyebar, dengan tambahan 5 kematian baru
Baca lebih lajut »