CISSReC mengecek dugaan kebocoran 105 juta data pemilih oleh anggota forum situs breached.to dengan nama identitas Bjorka
“Data tersebut bisa dicek validitasnya, misalnya dengan data lain hasil kebocoran data seperti 91 juta data Tokopedia yang bocor di awal 2020 atau data bocor registrasi SIM card,” kata Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Dr. Pratama Persadha dalam percakapan WhatsApp dengan ANTARA di Semarang, Kamis.
Baca juga:Kepercayaan Publik ke KPK Merosot, ICW: Kick Off-nya Revisi UU KPKPratama mengemukakan hal itu ketika merespons dugaan kebocoran data pemilih. Kebocoran tersebut diunggah pada hari Selasa oleh anggota forum situs breached.to dengan nama identitas Bjorka yang juga membocorkan data riwayat browsing pelanggan Indihome dan 1,3 miliar data registrasi SIM card.
Data berjumlah 105.003.428 tersebut, kata Pratama, dijual dengan harga 5.000 dolar Amerika Serikat dalam file sebesar 4 gigabita bila dalam keadaan dikompres.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
105 Juta Data Kependudukan Warga Indonesia Diduga Bocor, Diklaim dari KPUDugaan kebocoran data kembali terjadi. Kali ini data diklaim berasal dari KPU yang mencakup NIK, nomor KK, alamat, hingga keterangan disabilitas.
Baca lebih lajut »
Usai Rigistrasi SIM Card, Data KPU Juga Dilaporkan Bocor?Kembali data masyarakat Indonesia dilaporkan berhasil didapatkan oleh hacker. Yakni data 105 juta masyarakat Indonesia terkait pemilihan umum berasal dari KPU.
Baca lebih lajut »
Usai Rigistrasi SIM Card, Data KPU Juga Dilaporkan Bocor?Kembali data masyarakat Indonesia dilaporkan berhasil didapatkan oleh hacker. Yakni data 105 juta masyarakat Indonesia terkait pemilihan umum berasal dari KPU.
Baca lebih lajut »