Vaksinasi subyek uji klinis fase pertama dan perekrutan sukarelawan untuk fase kedua telah dimulai sejak 9 April.
Kedua vaksin itu menggunakan patogen virus corona yang tidak aktif, dan persetujuan itu membuka jalan bagi uji coba manusia tahap awal, kata Wu Yuanbin seorang pejabat Kementerian Sains dan Teknologi China pada jumpa pers reguler.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan China pada Senin menyetujui satu vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech yang terdaftar di Nasdaq, kata Wu dikutip dari AFP. lainnya yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Virologi Wuhan, disetujui pada Minggu , tambahnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
China setujui 2 vaksin ekperimental corona uji coba pada manusiaVaksin tersebut dikembangkan oleh unit Sinovac Biotech yang terdaftar di Nasdaq dan berbasis di Beijing, serta Wuhan Institute of Biological Products, afiliasi Grup Farmasi Nasional China milik pemerintah.
Baca lebih lajut »
WHO: 70 Vaksin Corona Sedang Dikembangkan, 3 Uji Coba ManusiaAda 70 vaksin virus corona dalam pengembangan secara global, dengan tiga kandidat sudah diuji dalam uji coba manusia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Baca lebih lajut »
Dua Vaksin Eksperimental akan Diuji Coba pada Manusia |Republika OnlineLawan corona, China setujui uji coba tahap awal dua vaksin ekperimental pada manusia.
Baca lebih lajut »
Tiongkok Setujui 2 Vaksin Eksperimental Covid-19 Masuk Uji KlinisVaksin sedang dikembangkan oleh Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing dan Institut Produk Biologis Wuhan, afiliasi dari Grup Farmasi Nasional Tiongkok milik negara.
Baca lebih lajut »
Cina Setujui Lagi 2 Vaksin Corona Eksperimental untuk Uji ManusiaCina telah menyetujui tes manusia tahap awal dua vaksin eksperimental untuk memerangi virus corona baru yang menewaskan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.
Baca lebih lajut »
Tim Ilmuwan Oxford Yakin Vaksin COVID-19 Tersedia SeptemberTim ilmuwan di Oxford University, Inggris, optimistis bisa memiliki vaksin yang layak untuk virus corona COVID-19 pada September mendatang.
Baca lebih lajut »