China: Proyek satu juta hektare sawah di Kalimantan Tengah ulangi kegagalan 'food estate' Soeharto?

Indonesia Berita Berita

China: Proyek satu juta hektare sawah di Kalimantan Tengah ulangi kegagalan 'food estate' Soeharto?
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 153 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 65%
  • Publisher: 50%

Rencana Indonesia menggandeng China untuk mengembangkan lahan sawah seluas satu juta hektare di Kalimantan Tengah dinilai tak realistis dan hanya akan mengulang kegagalan yang terus terjadi selama 25 tahun terakhir sejak era Presiden Soeharto.

Rencana Indonesia menggandeng China untuk mengembangkan lahan sawah seluas satu juta hektare di Kalimantan Tengah dinilai tak realistis dan hanya akan mengulang kegagalan yang terus terjadi selama tiga dekade terakhir sejak era Presiden Soeharto.

Beli barang Rp10 juta, kena bea masuk Rp31 juta – Mengapa bisa terjadi dan bagaimana aturan bea masuk belanja online dari luar negeri?Bagaimana detail kerja sama Indonesia-China? Kerja sama dengan China ini diharapkan dapat berjalan "enam bulan dari sekarang" dan menyelesaikan masalah beras nasional. Ini penting, kata Luhut, karena Indonesia rutin mengimpor beras antara 1,5 juta dan 2 juta ton per tahun.Indonesia masih rutin mengimpor beras antara 1,5 juta dan 2 juta ton per tahun.

Namun, mereka tidak merespons, menolak berkomentar, atau menyarankan agar meminta penjelasan langsung dari Luhut. BBC News Indonesia lantas mencoba meminta komentar tiga pejabat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, tapi hingga tulisan ini tayang, tidak ada satu pun yang merespons.Menurut Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, ada empat pilar pengembangan lumbung pangan.Pilar kedua adalah infrastruktur pertanian, termasuk pengairan atau irigasi."Ketika musim penghujan, banjir. Lalu ketika musim kemarau, kering.

Pilar keempat adalah pilar sosial dan ekonomi, termasuk yang menyangkut tenaga kerja dan perhitungan keuntungan badan usaha.Katakanlah para petani dibantu sejumlah teknologi modern sehingga masing-masing bisa mengelola lahan hingga 2 hektare. Berarti, butuh setidaknya 500.000 petani untuk menggarap sawah 1 juta hektare.ambisius dengan luas lahan besar, tapi kebingungan mencari orang-orang untuk mengerjakannya.

Maftuchan pun pesimistis melihat proyek 1 juta hektare lahan sawah di Kalimantan Tengah, meski pemerintah mengatakan akan mengembangkannya secara bertahap, dimulai dengan 100.000-200.000 hektare.seluas 1 juta hektare, lebih baik pemerintah memilih lahan di lokasi-lokasi tertentu dalam area itu yang memenuhi segala persyaratan, sejalan dengan empat pilar pembangunan lumbung pangan, kata Andreas.

"Itu justru akan lebih menjanjikan bagi saya dibanding mencetak lahan yang jumlahnya fantastis seperti itu. Karena siapa yang mengerjakan itu enggak jelas kan."Ide untuk membangun lumbung pangan seluas lebih dari 1 juta hektare di Kalimantan Tengah telah muncul sejak era Orde Baru. Karena itu, Soeharto melempar ide pada jajaran menterinya pada Juni 1995 untuk membuka lahan pertanian raksasa di lahan rawa seluas 5,8 juta hektare di Kalimantan Tengah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk rendah, merujuk catatan, proyek ini kental dengan kolusi dan korupsi, entah terkait pembukaan lahan, pembangunan perumahan transmigran, pencetakan sawah, ataupun pengembangan saluran irigasi.

Namun, kegagalan ini tak menghentikan presiden-presiden selanjutnya untuk mendorong pengembangan lumbung-lumbung pangan baru. Total luas lumbung pangan di Kalimantan Tengah diperkirakan mencapai 2,3 juta hektare, dengan 743.793 hektare di antaranya merupakan wilayah eks proyek PLG. "Ahli di China bisa saja jagoan dalam penanaman padi di sana, tapi ketika teknologi serupa diterapkan di Indonesia belum tentu berhasil."

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Luhut Blak-blakan Rencana China Tanam Padi di Kalimantan TengahLuhut Blak-blakan Rencana China Tanam Padi di Kalimantan TengahMenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan China bakal masuk ke dalam proyek ketahanan pangan di Indonesia.
Baca lebih lajut »

Luhut Sebut China Mau Tanam Padi di Kalteng, Bulog Siap Beli!Luhut Sebut China Mau Tanam Padi di Kalteng, Bulog Siap Beli!Perum Bulog buka suara soal kabar pemerintah akan menggandeng China menanam padi di Kalimantan Tengah.
Baca lebih lajut »

Luhut Sebut China Mau Tanam Padi di Kalteng, Bulog: Kami Siap Beli!Luhut Sebut China Mau Tanam Padi di Kalteng, Bulog: Kami Siap Beli!Perum Bulog buka suara soal kabar pemerintah akan menggandeng China menanam padi di Kalimantan Tengah.
Baca lebih lajut »

Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di KalimantanLuhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di KalimantanMenurut Luhut Pemerintah China berencana menerapkan teknologi penanaman padi yang canggih di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Baca lebih lajut »

China Jadi Tuan Rumah Pertemuan AL Dunia di Tengah Ketegangan di Laut China SelatanChina Jadi Tuan Rumah Pertemuan AL Dunia di Tengah Ketegangan di Laut China SelatanAngkatan Laut China, Minggu (21/4), mengadakan pertemuan dua tahunan dengan pejabat tinggi angkatan laut asing di Pelabuhan Qingdao. Pertemuan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemungkinan keterlibatan lebih lanjut antara China dan Amerika Serikat (AS) melalui diplomasi militer. Pertemuan...
Baca lebih lajut »

Pernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini TerbengkalaiPernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini TerbengkalaiSebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 20:49:40