China Longgarkan Kontrol, Belum Ada Tanda Kebijakan Nol COVID Berakhir

Indonesia Berita Berita

China Longgarkan Kontrol, Belum Ada Tanda Kebijakan Nol COVID Berakhir
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 37 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 51%

Narasi Beijing di media massa terkait infeksi Corona berubah. Pakar perkirakan restriksi di kota kecil masih dapat diperketat jika angka rawat inap melonjak.

Pemerintah Cina dilaporkan akan mulai melonggarkan sejumlah restriksi paling ketat sedunia untuk mencegah sebaran COVID-19. Pihak berwenang mengatakan bahwa varian baru lebih lemah. Namun hingga kini pemerintah belum mengatakan kapan mereka akan mengakhiri strategi"Nol COVID" yang telah mengurung puluhan jutaan orang di rumah mereka dan memicu protes serta tuntutan agar Presiden Xi Jinping mundur.

"Cina belum siap untuk pembukaan kembali secara cepat," kata ekonom Morgan Stanley dalam sebuah laporan pada hari Senin."Kami perkirakan akan masih ada sejumlah langkah restriksi. ... Pembatasan di kota-kota kecil masih dapat diperketat secara dinamis jika angka rawat inap melonjak.

Sebuah surat kabar pekan lalu melaporkan bahwa beberapa penduduk Beijing yang mengalami gejala kasus COVID-19 ringan atau tanpa gejala untuk pertama kalinya diizinkan mengisolasi diri di rumah, alih-alih pergi ke karantina. Berita ini belum dikonfirmasi oleh pemerintah setempat.Pergeseran kebijakan itu disertai dengan perubahan drastis terkait pesan pandemi, baik di media pemerintah maupun pernyataan resmi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kekuatan Narasi dan Piala DuniaMelalui anime sepak bola, Jepang membentuk impian untuk meraih juara dalam piala dunia. Narasi di anime itu menjadi sebentuk identitas baru dan menggerakkan pemain Jepang untuk berjuang. Kita bisa belajar dari Jepang. Opini AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Gereja di Ukraina Memihak Rusia, Pendeta Diberi Sanksi SeriusGereja di Ukraina Memihak Rusia, Pendeta Diberi Sanksi Serius10 pendeta telah sepakat untuk bekerja sama dengan otoritas pendudukan, mempromosikan narasi pro-Rusia.
Baca lebih lajut »

Kelompok Radikal Jual Isu Khilafah Dinilai Ngaco, Jangan Dipercaya! | merdeka.comKelompok Radikal Jual Isu Khilafah Dinilai Ngaco, Jangan Dipercaya! | merdeka.comKelompok Radikal Jual Isu Khilafah Dinilai Ngaco, Jangan Dipercaya!
Baca lebih lajut »

Makin Banyak Petunjuk, Pakar Makin Yakin COVID-19 Buatan ManusiaMakin Banyak Petunjuk, Pakar Makin Yakin COVID-19 Buatan ManusiaDugaan COVID-19 adalah buatan manusia menguat. Baru-baru ini, seorang ilmuwan 'buka-bukaan' asal mula virus COVID-19 yang mendunia lebih dari dua tahun.
Baca lebih lajut »

Pakar Hukum Sebut Muncul Fenomena Relawan Jokowi Versus PDIP, Ini Sebabnya | merdeka.comPakar Hukum Sebut Muncul Fenomena Relawan Jokowi Versus PDIP, Ini Sebabnya | merdeka.comPakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menilai, kondisi tersebut karena dahsyatnya popularitas Jokowi yang tiba-tiba muncul pada 2014 lalu.
Baca lebih lajut »

Pakar Hukum Nilai Jokowi Tidak Etis Sebut Ciri-ciri Pemimpin dari Warna Rambut: Ini Negara DemokrasiPakar Hukum Nilai Jokowi Tidak Etis Sebut Ciri-ciri Pemimpin dari Warna Rambut: Ini Negara DemokrasiPakar Hukum Tata Negara, Bivitri Santika, menilai perilaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak etis bila menyebutkan ciri-ciri yang pantas menjadi seorang pemimpin dilihat dari fisiknya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-07 00:08:03