China Kembali Tolak Ajakan AS Bahas Kontrol Senjata Nuklir 8ukaSindonews
Beijing mengatakan bahwa mereka hanya akan bergabung dengan perundingan jika AS mengurangi persenjataan nuklirnya, setidaknya menyamai jumlah nuklir yang dimiliki China saat ini. Foto/Ist- China menolak undangan baru Amerika Serikat untuk bergabung dengan pembicaraan kontrol senjata dengan Rusia. Washington telah menuntut agar China mengambil bagian dalam pembicaraan mengenai penerus perjanjian START Baru, yang membatasi hulu ledak nuklir yang dimiliki AS dan Rusia.
Beijing mengatakan bahwa mereka hanya akan bergabung dengan perundingan jika AS mengurangi persenjataan nuklirnya, setidaknya menyamai jumlah nuklir yang dimiliki China saat ini. China memiliki sekitar 300 hulu ledak nuklir, sedangkan AS memiliki lebih dari 5.000 hulu ledak nuklir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menlu Ungkap Kronologi ABK WNI Kembali Tewas di Kapal China |Republika OnlineABK WNI itu diduga mengalami eksploitasi dan tindak kekerasan.
Baca lebih lajut »
Rusia dan China Kembali Gunakan Veto untuk Maslahat Suriah |Republika OnlineRusia dan China telah menggunakan vetonya beberapa kali untuk Suriah.
Baca lebih lajut »
Rusia dan China kembali memveto usulan bantuan untuk Suriah di DK PBBRusia dan China kembali menggunakan hak veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) pada Jumat (10/7), terhadap usulan bantuan kemanusiaan ...
Baca lebih lajut »
2 Pria Ini Bawa Plastik Kemasan Teh China, Oh TernyataMJ dan YMN ditangkap di Jalan Ringroad Kota Medan dengan barang bukti sangat banyak. sabu-sabu
Baca lebih lajut »
RI Minta China Datangkan Warga Saksi Eksploitasi ABK WNIPemerintah Indonesia meminta pemerintah China mendatangkan warga yang akan menjadi saksi penyelidikan kasus dugaan eksploitasi ABK WNI.
Baca lebih lajut »
Soal Pneumonia, Kazakhstan: Media China Buat Berita Palsu |Republika OnlineKazakhstan bantah peringatan wabah Pneumonia yang lebih mematikan dari Covid-19.
Baca lebih lajut »