Krisis kemanusiaan dialami warga Gaza sejak Israel memutus pasokan air. Mereka bahkan kesulitan menggunakan air untuk salat.
Warga di Jalur Gaza masih harus hidup di tengah krisis kemanusiaan akibat blokade dari Israel yang memutus pasokan air bersih. Krisis ini salah satunya membawa kesulitan bagi mereka dalam mengamalkan salat lima waktu.yang enggan disebutkan namanya menceritakan krisis air di rumahnya yang menjadi salah satu pengungsian di Khan Younis, Gaza bagian selatan. Ia mengatakan, mereka bahkan menjatah penggunaan air untuk menyiram toilet.
"Tetangga kami punya sumur, tapi dia tidak punya listrik untuk memompa air. Mereka punya generator tapi tidak punya bahan bakar," sambung dia lagi. Akses terhadap air bersih telah lama menjadi salah satu tantangan tersulit bagi mereka yang tinggal di Jalur Gaza. Dilansir dari laporandari Otoritas Air Palestina , sekitar 97 persen sumber air di sana tidak dapat diminum.
"Sekarang, kita sedang mengisi air garam, saya siap minum air garam--apa lagi yang bisa kita lakukan?" kata seorang warga, Mohammad Saqr.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Petani Brebes Dapat Bantuan Pompa Air BBG, Hemat Biaya 65%Pompa Air BBG, Solusi Petani Brebes Mengatasi Krisis Air
Baca lebih lajut »
PBB: Krisis kemanusiaan Gaza di level belum pernah terjadi sebelumnyaKantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (25/10) ...
Baca lebih lajut »
Erdogan: Bungkamnya negara Barat perparah krisis kemanusiaan di GazaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa "bungkamnya negara-negara Barat juga memperparah krisis kemanusiaan di Gaza ke tingkat yang tak bisa ...
Baca lebih lajut »
WHO: 6 Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Tutup Imbas Krisis BBMWHO menyebut enam rumah sakit di Gaza terpaksa tutup karena kekurangan listrik untuk mengoperasikan peralatan medis yang dibutuhkan pasien.
Baca lebih lajut »