Langkah itu diambilnya untuk bertahan hidup tetap bisa menggaji para karyawannya di tengah pandemi.
Kemudian, Ranky mengaku menyaksikan pemberitaan luar negeri yang memperlihatkan jenazah pasien korban Covid-19 dimakamkan tak layak.Ia pun mempelajari cara pembuatan peti dari internet.
"Ada bahan di workshop kita, akhirnya saya pikir, kenapa gak bikin peti jenazah. Jadi saya coba cari-cari referensi di internet gimana sih buatnya, apa bedanya peti biasa sama peti buat Covid-19," kata Ranky Safitri, seperti dikutip
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cerita Via Vallen Pernah Hidup Susah Hanya Makan Nasi, Air, dan GaramVia Vallen pernah mengalami hidup susah, tak hanya ngamen, tapi untuk makan pernah hanya ada nasi, air dan garam
Baca lebih lajut »
Cerita Stephanie Poetri Soal Hidup dan Bermusik di AS |Republika OnlineStephanie Poetri terkadang merasa minder di AS.
Baca lebih lajut »
Cerita Sepatu Bola Pertama Boaz SolossaPemberian sepatu sepak bola pertama dari orang tua memotivasi Boaz Solossa untuk menjadi pemain profesional.
Baca lebih lajut »
Cerita Soleh Solihun Ikuti Prosedur Pasien Covid-19 hingga Diisolasi karena Sakit Demam BerdarahSoleh Solihun ceritakan pengalaman ditangani seperti pasien Covid-19 hingga jalani isolasi sebelum dirawat karena sakit demam berdarah
Baca lebih lajut »
Cerita Dian Sastro Tak Ada Drama di Rumah Tangga hingga Ingin Dibilang Cantik oleh SuamiSelama pandemi corona, Dian Sastro harus membagi peran sebagai ibu, istri, dan juga wanita karier dalam satu waktu.
Baca lebih lajut »