Staycation jadi pilihan liburan yang pas dan realistis saat pandemi belum berakhir. Tapi cukupkah mengisi tingkat hunian hotel?
Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi corona Covid-19, Rizal tak bisa menikmati liburan. Selain harus lebih banyak berada di rumah untuk menghindari terpapar corona dan banyak tempat wisata tutup, ia juga harus menjalani Work From Home . Karena itu, staycation dianggap jadi pilihan terbaik.
Meski suasana dan fasilitas hotel sudah berbeda dengan sebelum pandemi, Rizal merasa staycation jadi pilihan liburan yang pas dan realistis. "Tapi tingkat huniannya memang masih jauh dibandingkan sebelum pandemi. Sekarang ini baru sekitar 30 persen terisi. Kalau staycation memang ada, tapi belum banyak. Durasi menginapnya juga masih biasa sekitar 2-3 hari," ungkap Lili pada Liputan6.com, Kamis, 16 Juli 2020.
"Staycation memang banyak jadi pilihan tamu kita, tapi jumlahnya belum terlalu banyak. Tingkat hunian kita baru sekitar 40 persen. Itu pun mereka menginap sekitar sehari sampai tiga hari, tergantung kebutuhan mereka. Kebanyakan yang datang tamu loyalty member yang sudah sering menginap juga," jelas Duanita, Marketing Communication ibis Styles Tanah Abang lewat pesan elektronik pada Liputan6.com, Kamis, 16 Juli 2020.
Begitu juga hotel mereka di Bali, Grand Inna Kuta yang menerima tamu ABK, pada April dan Mei yang lalu mencapai okupansi rata-rata sekitar 60 – 70 persen. Sejalan dengan kegiatan kepariwisataan yang mulai dibuka secara bertahap di Yogjakarta;, Grand Inna Malioboro juga mulai menunjukkan terjadinya peningkatan okupansi khususnya di waktu weekend.
Mengenai fenomena tersebut, pengamat pariwisata Robert Alexander, mengatakan butuh waktu untuk masyarakat beradaptasi dengan protokol tersebut. Mereka yang mau menginap di hotel masih merasa kurang nyaman atau justru 'terganggu' dengan penerapan protokol kesehatan. Hal itu jadi salah satu penyebab utama masih belum banyak orang yang menginap di hotel.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menonton 6 Cerita Rakyat Sambil Berdonasi untuk Pekerja SeniIndonesiakaya bekerja sama dengan BOOW LIVE mempersembahkan enam cerita rakyat yang dibuat dalam format online. Sambil menyaksikan, penonton bisa berdonasi untuk pekerja seni yang terdampak Covid-19.
Baca lebih lajut »
Cerita Schmeichel Lebih Sreg MU Rekrut Neuer ketimbang De GeaPeter Schmeichel bercerita bahwa dirinya, dulu, lebih suka Manchester United merekrut Manue Neuer ketimbang David de Gea. Apa alasannya?
Baca lebih lajut »
Cerita 3 Desainer Indonesia yang Rilis Masker Premium Harga Ratusan RIbuPara desainer Indonesia merilis masker kain premium berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Apa istimewanya? Masker via wolipop
Baca lebih lajut »
Latihan Fisik Timnas U-19 Dikontrol dari Korea, Ini Cerita SerdyPemain Timnas U-19 Serdy Ephyfano menjalani latihan virtual sejak Mei. Latihan itu dipandu pelatih fisik asal Korea Selatan, Lee Jae-hong.
Baca lebih lajut »
#MusikalDiRumahAja Kemas Cerita Rakyat Jadi Modern |Republika OnlineMusikalDiRumahAja dapat disaksikan melalui akun Youtube IndonesiaKaya mulai 23 Juli.
Baca lebih lajut »
Cerita Raffi Ahmad, Rafathar Jadi Fans Berat Garuda IndonesiaRaffi Ahmad bercerita tentang anaknya Rafathar, yang ternyata seorang fans berat Garuda Indonesia.
Baca lebih lajut »