Studi tersebut menggunakan data CEO dan CFO yang baru ditunjuk dalam perusahaan-perusahaan di indeks Russel 3000 di bursa AS dalam 17 tahun belakangan
- Terdapat lebih banyak bukti yang menunjukkan, menempatkan perempuan dalam peran kepemimpinan puncak perusahaan baik untuk bisnis.
Seperti dikutip dari CNN, Kamis , sebuah studi terbaru dari S&P Global Market Intelligence menyebutkan, perusahaan publik dengan Chief Executive Officer CEO atau Chief Financial Officer perempuan kerap kali lebih menguntungkan serta memiliki kinerja harga saham yang lebih baik dibanding perusahaan dengan pimpinan laki-laki.
Sebagai infromasi, studi tersebut menggunakan data CEO dan CFO yang baru ditunjuk dalam perusahaan-perusahaan di indeks Russel 3000 di bursa AS dalam 17 tahun belakangan. Secara keseluruhan, dalam kurun waktu tersebut terdapat 6.825 penunjukan pemimpin baru dengan 578 di antaranya perempuan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
KPK Jelaskan soal Suap ke Bupati Indramayu Lebih Kecil Dibanding Kabid PUMengapa suap Bupati Indramayu Supendi lebih kecil dibanding Kabid Jalan Dinas PUPR? Alasannya karena kedudukan Supendi selaku bupati pengganti.
Baca lebih lajut »
Merangkum Kisah 29 Tokoh Perempuan NusantaraKisah 29 tokoh perempuan itu terangkum dalam Perempuan-Perempuan Menggugat
Baca lebih lajut »
Usai Pelantikan, BEI Harap Banyak BUMN Akses Pasar ModalBEI juga mengimbau perusahaan lainnya termasuk perusahaan kecil untuk masuk ke pasar
Baca lebih lajut »
Mengenal Manfaat Kolagen dalam Bikin Kulit MulusPerempuan yang mengonsumsi 2,5-5 gram kolagen setiap hari selama 8 minggu, mempunyai kulit yang lebih lembap dan mengurangi kerutan secara signifikan.
Baca lebih lajut »
Robert Bingung Kenapa Nasib Malang Selalu Menimpa PersibPersib akan kembali melakoni laga yang tak menguntungkan saat kontra Bhayangkara FC.
Baca lebih lajut »
Jokowi: Jangan Sampai Data Hanya Untungkan Negara LainPresiden Joko Widodo menyebut jangan sampai data masyarakat Indonesia hanya menguntungkan negara lain.
Baca lebih lajut »