Indeks Dow Industrial turun lebih dari 400 poin, Nasdaq turun 1,4 persen; Amazon menyeret penurunan pasar saham.
Seorang pengendara skuter melintas di depan gedung Bursa Efek New York di distrik keuangan New York, 17 Desember 2024. Saham-saham Amerika Serikat merosot pada Jumat di tengah kekhawatiran mengenai inflasi dan tarif yang lebih tinggi, sementara itu laporan ketenagakerjaan yang sangat diperhatikan pasar memberikan gambaran beragam mengenai pasar kerja Amerika.
Imbal hasil obligasi Departemen Keuangan Amerika juga meningkat di pasar obligasi setelah laporan yang mengecewakan pada Jumat pagi menunjukkan bahwa sentimen di kalangan konsumen Amerika secara tak terduga memburuk. Laporan awal dari Universitas Michigan mengatakan konsumen Amerika memperkirakan inflasi pada tahun depan akan mencapai 4,3 persen, yang menandai perkiraan tertinggi sejak 2023.
Semua data yang digabungkan bisa mendorong Federal Reserve, untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan. The Fed mulai memangkas suku bunga acuan pada September lalu untuk mengurangi tekanan pada perekonomian dan pasar kerja. Namun, pada akhir tahun The Fed memperingatkan bahwa bank sentra Amerika itu mungkin akan memangkas suku bunga lebih sedikit pada 2025 dibandingkan perkiraan, mengingat kekhawatiran terhadap inflasi yang tetap tinggi.
Amerika Serikat Pemerintahan Baru Donald Trump NASDAQ Pasar Saham AS Indeks Dow Industrials Bursa Saham Amerika
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi, Terdorong Ancaman Tarif AS dan InflasiHarga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Kamis, 30 Januari 2025, didorong oleh permintaan safe haven akibat ancaman tarif Amerika Serikat dan fokus pasar pada laporan inflasi.
Baca lebih lajut »
Ancaman Tarif Trump: Dampak Ekonomi dan Konsumen Amerika SerikatPresiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada, sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian Amerika Serikat. Namun, kebijakan ini menuai pro dan kontra, dengan para ekonom dan masyarakat mempertanyakan dampaknya pada pekerjaan, bisnis, dan harga konsumen.
Baca lebih lajut »
Rupiah diprediksi masih melemah usai ancaman kebijakan tarif TrumpAnalis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali ...
Baca lebih lajut »
Harga Emas Kembali Cetak Rekor Imbas Ancaman Tarif Dagang Donald TrumpHarga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 2.810,55 per ounce. Hal ini terjadi di tengah penerapan tarif impor oleh Donald Trump yang mulai berlaku 1 Februari 2025.
Baca lebih lajut »
Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi US$2.800 Didorong Ancaman Tarif TrumpHarga emas dunia mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di US$2.801 per troy ons, terdongkrak oleh lonjakan permintaan aset sebagai respons terhadap ancaman tarif dari Presiden Donald Trump. Ketidakpastian geopolitik dan ekonomi menjadi pemicu kuat bagi emas, yang dianggap sebagai aset safe haven di tengah turbulensi pasar.
Baca lebih lajut »
Trump Kembali Lempar Ancaman Tarif 100 Persen terhadap Negara-negara BRICSDua pekan setelah kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif pada Kanada, Meksiko, dan China. Kanada-Meksiko tak keder dan segera membalas.
Baca lebih lajut »