Beredar kabar hoaks jutaan raykat akan memaksa Jokowi angkat kaki dari Istana.
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang jutaan rakyat akan memaksa Presiden Jokowi angkat kaki dari Istana beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Seputar Politik pada 10 Agustus 2020 lalu.
Namun tidak ada artikel dari situs arus utama yang memuat kabar tentang jutaan rakyat Indonesia akan memaksa Jokowi angkat kaki dari Istana. Awalnya, Jokowi mengucapkan selamat kepada PAN. Dia kemudian, membahas soal langkah extraordinary yang dilakukan bangsa Indonesia berupa reformasi. "Kita harus memperkuat reformasi, melakukan langkah-langkah extraordinary, langkah-langkah perubahan-perubahan fundamental, memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan," tutur Jokowi.
Oleh sebab itu, lanjut dia, ruang kompetisi harus dibuka dan persaingan yang sehat harus diberi peluang untuk semua bidang.Jokowi pun mengajak momentum krisis ini dijadikan peluang untuk melakukan lompatan-lompatan mengejar ketertinggalan di saat negara maju mengalami kemunduran. Kemudian, kesempatan untuk membenahi kelemahan fundamental dan kesempatan untuk mengeksekusi strategi-strategi besar negara.
4 dari 4 halamanTentang Cek Fakta Liputan6.comLiputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cek Fakta: Tidak Benar Gaji Tambahan dari Jokowi Berupa Mata Uang YenBeredar kabar tentang 13 juta orang bakal dapat gaji tambahan dari Jokowi berupa mata uang yen, benarkah?
Baca lebih lajut »
Istana Tepis Isu Perombakan Kabinet Jokowi-Ma’rufPihak Istana Kepresidenan membantah kabar yang menyebutkan akan adanya perombakan menteri dalam periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode.
Baca lebih lajut »
Istana Serius Tepis Isu Reshuffle, Pengamat: Bisa Jadi Infonya A1Pengamat bilang reshuffle tetap harus dilakukan karena banyak kinerja para menteri yang jeblok dan tidak layak dipertahankan saat krisis ini.
Baca lebih lajut »