Hoaks! Sertifikat tanah/rumah wajib elektronik di 2025 atau jadi milik negara. Program sertifikat elektronik memang ada, tapi tak ada penyitaan aset jika tak dikonversi.
Beredar sebuah informasi yang menyebutkan bahwa mulai Februari 2025, seluruh surat tanah dan rumah wajib diubah menjadi
Berdasarkan penelusuran dari sumber kredibel, termasuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional , tidak ditemukan aturan yang menyatakan bahwa tanah dan rumah akan menjadi milik negara jika tidak segera dikonversi ke bentuk elektronik.
Surat Elektronik Cek Fakta Hoak
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cek Fakta: Megawati dan Puan Datangi Gedung KPK Tuntut Hasto Dibebaskan, Benarkah?beredar video di medsos mengklaim bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bersama putrinya Puan Maharani, mendatangi Gedung KPK untuk bebaskan Hasto, benarkah?
Baca lebih lajut »
Cek Fakta: Benarkah Pemerintah Tarik Gas Elpiji 3 Kg Warna Hijau?Beredar postingan di media sosial yang menyatakan bahwa pemerintah akan menarik gas Elpiji 3 kg berwarna hijau pada awal bulan puasa tahun 2025. Liputan6.com menerangkan bahwa postingan tersebut merupakan konten satir atau komedi yang menyerupai lirik lagu 'Balonku Ada Lima'.
Baca lebih lajut »
Cek Fakta: Benarkah Konten Satir Ini?Konten satir banyak beredar di media sosial dan aplikasi percakapan. Artikel ini mengklarifikasi beberapa contoh konten satir yang beredar, seperti postingan tentang rencana pemerintah menarik gas elpiji 3 kg warna hijau, pernyataan Presiden Prabowo meminta semua TV memutar musik reggae, dan pesan berantai mengenai kekalahan Bahrain dari Timnas Indonesia karena wasit curang.
Baca lebih lajut »
Meta Hapus Program Pemeriksa Fakta, Koalisi Cek Fakta: Ini Bukan Solusi EfektifKoalisi CekFakta.com menyesalkan, langkah Meta yang bakal menghentikan program pemeriksaan fakta di platformnya.
Baca lebih lajut »
Meta Hentikan Program Cek FaktaMeta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, menghentikan program cek fakta di Amerika Serikat. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyebut pemeriksa fakta terlalu bias secara politik dan mematikan opini. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyebut pemeriksa fakta terlalu bias secara politik dan mematikan opini. Pemeriksa fakta independen membantah tuduhan tersebut dan menyatakan program cek fakta hanya memberikan label dan penjelasan pada konten keliru, tanpa menghapusnya.
Baca lebih lajut »
Meta Hentikan Program Cek Fakta, Bagaimana Caranya?Meta akan menghentikan program Cek Fakta di platformnya, termasuk mengakhiri kerjasama dengan pemeriksa fakta pihak ketiga. Artikel ini menjelaskan bagaimana program Cek Fakta bekerja sebelumnya, yang melibatkan peninjauan klaim dan potensi misinformasi oleh pemeriksa fakta pihak ketiga dan pelaporan Meta.
Baca lebih lajut »