Cegah Nepotisme, Pengamat Sebut Anwar Usman Harusnya Tak Ikut Sidang Batas Usia Cawapres Sejak Awal

Indonesia Berita Berita

Cegah Nepotisme, Pengamat Sebut Anwar Usman Harusnya Tak Ikut Sidang Batas Usia Cawapres Sejak Awal
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tribunnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 40 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 19%
  • Publisher: 51%

Mahkamah Konstitusi akan menggelar sidang putusan perkara batas usia capres-cawapres, pada Senin (16/10/2023) besok.

Diskusi Media bertajuk"MK Bukan Mahkamah Keluarga: Tahta, Kuasa, Lupa?" di Kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu . Hal itu untuk menghindari adanya nepotisme, seiring dengan wacana putra sulung Presiden Joko Widodo , Gibran Rakabuming Raka, menjadi bacawapres mendampingi Prabowo Subianto di pilpres 2024.

Demikian disampaikan Direktur Lingkar Madani , Ray Rangkuti dalam Diskusi Media bertajuk"MK Bukan Mahkamah Keluarga: Tahta, Kuasa, Lupa?" di Kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu .Apalagi, satu di antara pemohon perkara tersebut adalah Partai Solidaritas Indonesia .

"Sementara isunya berkembang di luar akan didorong salah satu anak presiden sebagai cawapres, dan kebetulan Ketua MK-nya adalah ipar presiden," tandasnya. Adapun perkara yang akan diputus, di antaranya Nomor 29/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Dedek Prayudi, yang merupakan pihak Partai Solidaritas Indonesia .Ketiga, Perkara 55/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Erman Safar dan Pandu Kesuma Dewangsa.Kelima, Perkara 91/PUU-XXI/2023 dengan pemohon Arkaan Wahyu Re A.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tribunnews /  🏆 37. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jelang Putusan MK, Pengamat : Publik Sensitf dengan NepotismeJelang Putusan MK, Pengamat : Publik Sensitf dengan NepotismeBerita Terkini Seputar Opini, Berita Terbaru Indonesia, Berita Hari Ini, Berita Terpopuler, Media Indonesia | Referensi Bangsa
Baca lebih lajut »

Jejak Digitalnya Dihapus Ganjar, Pengamat Sebut Maruarar Sirait Tetap LoyalJejak Digitalnya Dihapus Ganjar, Pengamat Sebut Maruarar Sirait Tetap LoyalPeristiwa Ganjar menghapus gambar Maruarar bisa dipahami mengingat hubungan antara Maruarar dengan PDIP dinilai kurang begitu harmonis sudah sejak lama.
Baca lebih lajut »

Bacapres Prabowo Mengerucut, Pengamat Sebut Banyak Hal yang Masih Bisa Terjadi Sampai 25 OktoberBacapres Prabowo Mengerucut, Pengamat Sebut Banyak Hal yang Masih Bisa Terjadi Sampai 25 OktoberPrabowo menuturkan dari empat calon itu, masing-masing berasal dari luar pulau Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca lebih lajut »

Pengamat Emrus Sihombing Sebut Sosok Ahli Hukum Ini Cocok Jadi Cawapres GanjarPengamat Emrus Sihombing Sebut Sosok Ahli Hukum Ini Cocok Jadi Cawapres GanjarPegamat politik Emrus Sihombing mengemukakan hal tersebut, lantaran kapasitas Mahfud MD dalam penegakan hukum di Indonesia.
Baca lebih lajut »

Menlu sebut cegah bencana kemanusiaan di Palestina prioritas mendesakMenlu sebut cegah bencana kemanusiaan di Palestina prioritas mendesakMenteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan mengakhiri siklus kekerasan, melindungi warga sipil dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih parah di ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-24 16:41:45