Pencapaian ini masih di bawah 20 persen, dan terpaut jauh dari total target penjualan hingga akhir tahun sebesar Rp 1,5 triliun.
Kontribusi terbesar berasal dari penjualan
Head of Investor Relations DUTI Christy Grassela menuturkan, sebenarnya penjualan marketing pada awal Kuartal I atau Januari-Februari berjalan normal dengan kontribusi terbesar berasal dari rumah tapak . "Namun, memasuki Kuartal II, penjualan pasif. Dan untuk Kuartal III nanti kami masih pikir-pikir apakah akan merevisi target atau tidak. Nilai Rp 1,5 triliun itu target sebelum Pandemi Covid-19," jelas Christy saat konferensi virtual, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kemenkeu Catat Aset Negara Capai Rp 10.467 TriliunAngka aset barang milik negara ini naik hingga 65 persen dari sebelum di revaluasi sebesar Rp6.325,28 triliun
Baca lebih lajut »
Vicky Prasetyo Pernah Ditawar Rp 200 Juta hingga Rp 1 Milliar untuk Pacaran SettinganBahkan, Vicky menyebut, pernah ditawar seharga Rp 1 milliar untuk merekayasa hubungannya hingga ke tahap pertunangan. / Hype
Baca lebih lajut »
Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1 Mendesak?Pemerintah kembali menggulirkan rencana redenominasi rupiah. Mendesak atau tidak? Rupiah Redenominasi via detikfinance
Baca lebih lajut »
Uang Kertas Rp 100.000 vs Rp 100 Desain Terakhir, Apa Bedanya?Lewat redenominasi, uang kertas Rp 100 ribu nantinya bakal digantikan oleh uang Rp 100. Apa beda penampilan dua uang bernilai sama ini? Redenominasi Rupiah
Baca lebih lajut »
Rencana Rp 1.000 Jadi Rp 1, Sempat Hilang Kini Muncul LagiWacana redenominasi yang sempat tenggelam kini mencuat kembali di pertengahan 2020. Bagaimana kelanjutannya? Redenominasi via detikfinance
Baca lebih lajut »
Polling: Setuju Nggak Ubah Rp 1.000 jadi Rp 1?Nantinya, penyederhanaan nominal rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol seperti Rp 1000 menjadi Rp 1. Setuju nggak dengan redenominasi? Kasih komentarmu di kolom komentar artikel ini ya. via detikfinance
Baca lebih lajut »