KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menjelaskan bahwa perayaan tahun baru Masehi yang perlu dihindari umat Islam bukan karena tanggalnya, melainkan karena kebiasaan dan budaya yang menyertainya
Tahun baru Masehi telah menjadi tradisi yang banyak dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, bagi umat Islam , perayaan tahun baru Masehi ini sering menimbulkan pertanyaan dan perdebatan. Salah satunya adalah pertanyaan tentang apakah umat Islam boleh ikut merayakan tahun baru Masehi atau tidak.
Dalam sebuah tayangan video yang dikutip dari kanal YouTube @albahjah-tv, KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan penjelasan tentang pandangannya terkait perayaan tersebut. Seseorang dalam video tersebut bertanya mengenai perayaan tahun baru Masehi yang akan datang. Pertanyaan ini relevan untuk mengetahui bagaimana seorang muslim merespons, termasuk tahun baru 2025 kali ini. “Kenapa umat Islam ikut merayakan tahun baru Masehi, apakah itu diperbolehkan?” tanya sang penanya. Ia mengungkapkan bahwa beberapa orang yang mengerti agama merasa bingung, karena banyak yang ikut merayakan tahun baru tersebut hanya karena pemerintah merayakannya. 'Kita ikut karena tahun baru itu digunakan oleh pemerintah,' ujar penanya tersebut. Mendengar pertanyaan itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa masalah yang perlu dibahas bukan terletak pada tanggal atau hari tahun baru Masehi, melainkan pada kebiasaan dan budaya yang menyertainya. “Tahun baru Masehi bukan yang dipermasalahkan, tetapi kebiasaan dan budaya yang terjadi di tahun baru tersebut,” jelas Buya Yahya. Menurutnya, perayaan tahun baru Masehi sering kali diwarnai dengan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebagai contoh, Buya Yahya menyoroti kebiasaan yang sering muncul pada perayaan tahun baru Masehi, seperti hura-hura dan foya-foya, serta tindakan kemaksiatan yang banyak terjadi di tengah keramaian. “Kebiasaan-kebiasaan jelek seperti itu yang perlu dihentikan,” kata Buya Yahya, mengingatkan bahwa di malam tahun baru, banyak orang yang terjebak dalam tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti mabuk-mabukan dan perkelahia
Islam Buya Yahya Tahun Baru Masehi Perayaan Kebiasaan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Buya YahyaBuya Yahya membahas hukum ikut merayakan Tahun Baru Masehi, menekankan pada kebiasaan dan budaya yang melekat padanya.
Baca lebih lajut »
Buya Yahya: Hindari Kebiasaan Buruk Saat Malam Tahun Baru MasehiBuya Yahya mengingatkan umat Islam untuk menghindari kebiasaan buruk yang sering terjadi saat perayaan malam tahun baru Masehi. Ia menekankan bahwa yang perlu dihindari adalah kebiasaan dan budaya yang dianggap tidak islami, bukan penanggalan itu sendiri.
Baca lebih lajut »
Buya Yahya Jelaskan Hukum Merayakan Hari Ibu dalam Islam: Boleh, tapi dengan Catatan ...'Tidak bisa kita larang,' kata Buya Yahya saat menjelaskan hukum merayakan Hari Ibu dalam Islam.
Baca lebih lajut »
Jangan Lagi pakai Sajadah yang Lebar saat Shalat, Kata Buya Yahya dalam Islam Hukumnya Jadi...Berita Jangan Lagi pakai Sajadah yang Lebar saat Shalat, Kata Buya Yahya dalam Islam Hukumnya Jadi... terbaru hari ini 2024-12-23 12:02:38 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Buya Yahya Ingatkan Umat Islam untuk Menjaga Lisan dan Cara BerdoaDalam ceramahnya, Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga lisan dan cara berdoa. Ia mengingatkan umat Islam untuk tidak meminta hal-hal buruk kepada Allah dan selalu memohon dengan niat yang baik.
Baca lebih lajut »
Kisah 3 Tokoh Besar Islam yang Hidupnya Sengsara tapi Mulia, Diceritakan Buya YahyaBagi muslim yang merasa hidupnya sengsara, pendakwah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menceritakan beberapa tokoh besar Islam yang kisah hidupnya sengsara tapi tidak memengaruhi ta'atnya kepada Allah SWT. Salah satunya adalah Imam Nawawi.
Baca lebih lajut »