Butuh Kajian Mendalam Turunkan Jumlah Perokok Ketimbang Andalkan Kenaikan Cukai

Indonesia Berita Berita

Butuh Kajian Mendalam Turunkan Jumlah Perokok Ketimbang Andalkan Kenaikan Cukai
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikfinance
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 63%

Pemerintah tak bisa lagi hanya mengandalkan kenaikan tarif cukai rokok untuk menurunkan jumlah perokok.

Upaya pemerintah menekan jumlah perokok lewat kebijakan kenaikan tarif cukai dinilai belum terlalu efektif atau berdampak signifikan. Untuk itu, dibutuhkan upaya lain agar upaya pemerintah menekan jumlah perokok bisa lebih efektif.

Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, secara komparatif memiliki profil risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.Hal tersebut diperkuat dari hasil kajian literatur ilmiah dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung yang menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki paparan zat berbahaya dan berpotensi berbahaya yang lebih rendah daripada rokok.

Tahap selanjutnya, tim SF-ITB melakukan pencarian data karakterisasi bahaya untuk senyawa dengan nilai ambang dan tanpa nilai ambang keamanan , penghitungan kajian paparan dengan kasus skenario terburuk, serta dilanjutkan dengan karakterisasi risiko untuk non-karsinogenik dan substansi karsinogenik.

Hasil kajian SF-ITB tersebut juga selaras dengan kajian ilmiah yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kesehatan yang kredibel di dunia, termasuk Public Health England dan UK Committee on Toxicology , bagian dari Food Standards Agency, yang menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikfinance /  🏆 18. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

PPP Minta Pemerintah Hati-hati soal Polemik Biaya HajiPPP Minta Pemerintah Hati-hati soal Polemik Biaya HajiWakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani meminta pemerintah untuk melakukan kajian mendalam mengenai usulan kenaikan biaya haji.
Baca lebih lajut »

Pertemuan Pertama Menlu ASEAN di Jakarta Bahas Isu Myanmar secara Blak-Blakan, Jujur, dan MendalamPertemuan Pertama Menlu ASEAN di Jakarta Bahas Isu Myanmar secara Blak-Blakan, Jujur, dan MendalamMenlu negara ASEAN hari Jumat, (3/2/2023) di Jakarta menggelar pertemuan pertama yang membahas khusus masalah Myanmar secara terbuka, mendalam, dan terus terang
Baca lebih lajut »

Persita Tangerang Klaim Kecolongan di Kasus Pelemparan Bus Persis Solo, Kini Evaluasi MendalamPersita Tangerang Klaim Kecolongan di Kasus Pelemparan Bus Persis Solo, Kini Evaluasi MendalamTim ofisial Persita Tangerang menyebut tidak ada penambahan tersangka dalam kasus pelemparan bus Persis Solo yang terjadi di Tangerang
Baca lebih lajut »

Suami di Probolinggo Beri Mas Kawin Linggis untuk Istrinya, Ternyata Punya Arti MendalamSuami di Probolinggo Beri Mas Kawin Linggis untuk Istrinya, Ternyata Punya Arti MendalamSamsul Mukmin (46) memberikan mas kawin sebatang linggis terhadap Sumiati (45), saat menikah di KUA Probolinggo.
Baca lebih lajut »

Kisah Dennis Lim yang Temukan Hidayah di Meja Judi hingga Kajian AA GymKisah Dennis Lim yang Temukan Hidayah di Meja Judi hingga Kajian AA GymSaat mendengar kajian dari pendakwah kenamaan, AA Gym, Dennis Lim mulai tersentuh. Koh Dennis hidup di lingkungan bisnis judi, hingga akhirnya mendapat hidayah.
Baca lebih lajut »

APJII DKI Jakarta buat kajian hukum soal dana USOAPJII DKI Jakarta buat kajian hukum soal dana USOAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) DKI Jakarta mendukung pemerintah (Kemenkominfo)  membuat kajian hukum mengenai dana Kewajiban ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-26 01:56:28