Buruh dan Pengusaha Belum Satu Kata – Bebas Akses

Indonesia Berita Berita

Buruh dan Pengusaha Belum Satu Kata – Bebas Akses
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 84 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 37%
  • Publisher: 70%

Forum tripartit yang terdiri dari buruh, pengusaha, dan pemerintah telah selesai membahas pasal-pasal kluster ketenagakerjaan RUU Cipta Kerja. Namun, perwakilan buruh dan pengusaha belum bersepakat di sejumlah pasal. Ekonomi AdadiKompas

Organisasi internasional yang berkampanye untuk perlindungan lingkungan, Greenpeace, menggelaraksi damai untuk menolak pembahasan RUU Cipta Kerja di depan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin .

Pembahasan itu melibatkan enam serikat pekerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia , Kamar Dagang dan Industri Indonesia, serta 10 kementerian dan lembaga pemerintah. Benny menyadari, tidak semua usulan pekerja akan diakomodasi pemerintah karena bertentangan dengan keinginan pengusaha. ”Kemungkinan akan dicari jalan tengah yang bisa diterima kedua belah pihak. Tapi, kami juga belum tahu akan seperti apa nanti hasil drafnya. Kami harap, jangan kembali lagi ke draf awal. Apa gunanya pertemuan-pertemuan ini kalau hasilnya sama?” kata Benny.

Akan tetapi, beberapa pasal berhasil disepakati oleh perwakilan buruh dan pengusaha. Posisi tawar buruh dalam mekanisme PHK, misalnya, disepakati tidak boleh mendegradasi atau mengesampingkan posisi serikat pekerja. PHK sewenang-wenang juga tidak diperbolehkan, seperti PHK tanpa memberi surat peringatan. ”Posisi tawar buruh jangan direndahkan lagi,” ujar Benny.

Implikasi penghapusan pasal itu di RUU Cipta Kerja, pekerja berpotensi dikontrak terus-menerus dalam jangka waktu panjang, tanpa kejelasan status bekerja tetap. ”Kadin dan Apindo dapat menerima asalkan pasal tentang kewajiban memberi uang kompensasi ke pekerja yang habis dikontrak di RUU Cipta Kerja dihapuskan,” ucapnya.

”Memang, iklim investasi yang baik tidak semata-mata terkait aspek tenaga kerja. Tapi yang sering kali disoroti investor adalah isu ketenagakerjaan, apalagi pesangon kita itu salah satu yang tertinggi di dunia. Kalau mau kembali kesebelum Covid-19 saja, investasi sudah tidak seimbang dengan penciptaan lapangan kerja yang kita butuhkan. Artinya, mau kita ubah atau kita biarkan keadaannya seperti ini?” kata Anton.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Buruh Perkebunan Sasaran Peredaran Narkoba, Tim Rehabilitasi BNN Jemput BolaBuruh Perkebunan Sasaran Peredaran Narkoba, Tim Rehabilitasi BNN Jemput BolaBidang Rehabilitasi BNN merintis intervensi berbasis masyarakat.
Baca lebih lajut »

Semangat Berbagi dan Selamat Bersama Saat Idul Adha di Jakarta dan Tangerang Selatan – Bebas AksesSemangat Berbagi dan Selamat Bersama Saat Idul Adha di Jakarta dan Tangerang Selatan – Bebas AksesBerlebaran kali ini di tengah pandemi bukan berarti melupakan sesama. Justru menjadi makin kuat dan solid kebersamaan tersebut, bahkan dengan mereka yang berbeda keyakinan. Metropolitan IdulAdha2020 EidAlAdha AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Ajip Rosidi Meninggalkan Karya yang Belum Selesai – Bebas AksesAjip Rosidi Meninggalkan Karya yang Belum Selesai – Bebas AksesSastrawan Ajip Rosidi meninggal di usia 82 tahun. Dia masih meninggalkan karya roman yang belum tuntas ditulis dan bercita-cita membuat buku kumpulan puisi. Humaniora adadikompas
Baca lebih lajut »

Hadi Ibnu Sabililah, Kekuatan Pena dan Lensa – Bebas AksesHadi Ibnu Sabililah, Kekuatan Pena dan Lensa – Bebas AksesHadi Ibnu Sabilillah mendirikan Komunitas Pena dan Lensa (Kopel) yang fokus mempelajari jurnalistik dan sastra. Belakangan, komunitas tertarik pada fotografi, grafis, dan sinematografi. Sosok adadikompas
Baca lebih lajut »

Menpora Minta Masyarakat Lapor Jika Temukan Hal Mencurigakan Terkait RadikalismeMenpora Minta Masyarakat Lapor Jika Temukan Hal Mencurigakan Terkait RadikalismeBela negara, kata Menpora, harus dipahami secara luas agar bisa dilaksanakan masyarakat sesuai kapasitasnya masing-masing.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-23 13:07:25