Saham-saham Tokyo dibuka sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa pagi, menyusul kenaikan di Wall Street semalam (Senin) didorong optimisme kemajuan dalam ...
Tokyo - Saham-saham Tokyo dibuka sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa pagi, menyusul kenaikan di Wall Street semalam didorong optimisme kemajuan dalam pembicaraan perdagangan Amerika Serikat dan China.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo menambahkan 2,25 poin atau 0,14 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.587,10 poin. Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin , tetapi lebih rendah dari posisi tertinggi awal, dipimpin oleh keuntungan dalam saham-saham teknologi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bursa saham Tokyo dibuka naik tajamSaham-saham Tokyo dibuka naik tajam pada perdagangan Senin pagi, didukung berkurangnya ketegangan perdagangan setelah Presiden AS Donal Trump dan Presiden ...
Baca lebih lajut »
Wall Street menguat, saham-saham teknologi pimpin keuntunganSaham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tetapi lebih rendah dari posisi tertinggi awal, dipimpin oleh ...
Baca lebih lajut »
Dolar AS di Tokyo diperdagangkan di paruh bawah 108 yenKurs dolar AS berpindah tangan di kisaran paruh bawah 108 yen pada awal transaksi Senin pagi di Tokyo, naik dari levelnya di New York akhir pekan ...
Baca lebih lajut »
7 Objek Wisata Gratisan di TokyoTokyo memiliki cukup banyak objek wisata yang bisa dinikmati tanpa mengeluarkan biaya sama sekali.
Baca lebih lajut »
Kisah Dari Tokyo: Agama, Konflik, Pada Kekuasaan JawaMemahami Jawa beserta seluk beluknya adalah memahami Indonesia moderen.
Baca lebih lajut »
Apple Pindahkan Produksi Mac Pro dari Amerika Serikat ke TiongkokApple akan memindahkan produksi Mac Pro ke Tiongkok dari sebelumnya di Amerika Serikat. Fasilitas produksi disebutkan berada dekat Kota Shanghai, dalam laporan The Wall Street Journal. Apple
Baca lebih lajut »