Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dari 53 emiten yang belum melaporkan laporan keuangan 2023, sebanyak 44 emiten telah disuspensi sebelumnya.
Bursa Efek Indonesia mengumumkan sejumlah perusahaan terbuka atau emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember 2023.
'Berdasarkan pemantauan kami, hingga tanggal 1 Juli 2024 terdapat 53 perusahaan tercatat dan 2 ETF yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan yang berakhir per 31 Desember 2023 dan atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut,' mengutip pengumuman Bursa, Selasa .
'Kita lihat sampai saat ini, RNTH sekitar Rp 12,1 triliun, belum tercapai sesuai target, tapi beberapa hal target seperti IPO dan fundraising justru positif,” kata Iman dalam konferensi pers RUPST BEI, Rabu . “Interest rate dari The Fed masih akan berlangsung kita melihat investor akan pindah ke investasi safe haven. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di China karena sedang ada isu sektor properti. Saya rasa faktur global yang menjadi tantangan target di 2024,” ujar dia. Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan prospek pasar saham di Indonesia ke depan masih memiliki ruang untuk bertumbuh meski kondisi saat ini karena banyaknya tekanan dari global.
Emiten BEI Laporan Keuangan Suspensi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri Trenggono Ungkap Banyak Antre Beli Pasir Laut RI, Ini DIaSejak PP 26/2023 ditetapkan Jokowi pada Mei 2023, kebijakan ekspor pasir laut belum direalisasikan pemerintah.
Baca lebih lajut »
Hotel Sahid Jaya Bukukan Kenaikan Pendapatan Rp 133 Miliar Pada 2023JPNN.com : Emiten Hotel Sahid Jaya membukukan kenaikan pendapatan Rp 133,10 miliar pada 2023.
Baca lebih lajut »
IPO Setahun, 20 Emiten Masuk Papan Pemantauan Khusus Bursa: Ada BRENAda 20 emiten IPO sejak 2023 yang masuk ke daftar pemantauan khusus.
Baca lebih lajut »
Laba Bursa Efek Indonesia Anjlok 40,3% di 2023, Ini PenyebabnyaBursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan laba anjlok 40,3% secara tahunan (yoy) pada tahun 2023.
Baca lebih lajut »
Naik 200%, Bursa Gembok Saham Termahal di BEI (DSSA)BEI menghentikan sementara atau melakukan suspensi terhadap perdagangan saham emiten tambang batu bara dan pembangkitan listrik Dian Swastatika Sentosa (DSSA)
Baca lebih lajut »
Harga Bergerak Tak Wajar, Bursa Gembok Saham NETV, NASI & HELIBursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan perdagangan saham sementara (suspensi) perdagangan tiga saham sekaligus pada Rabu, (20/6/2024).
Baca lebih lajut »