Bursa Asia-Pasifik Menguat, The Fed Tegaskan Tidak Terburu-buru Mengurangi Suku Bunga

Bisnis Berita

Bursa Asia-Pasifik Menguat, The Fed Tegaskan Tidak Terburu-buru Mengurangi Suku Bunga
Bursa Asia-PasifikSuku BungaThe Fed
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 94 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 62%
  • Publisher: 74%

Meskipun bank sentral AS mengindikasikan tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga, bursa Asia-Pasifik mayoritas membukakan perdagangan Rabu dengan kenaikan. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa ekonomi AS tetap kuat dan inflasi masih di atas target. Hal ini membuat investor optimis dan mendorong pergerakan bursa Asia-Pasifik ke atas.

Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Rabu 12 Februari 2025, meskipun bank sentral Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga lebih cepat. Per pukul 08:30 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,13%, Hang Seng Hong Kong melesat 0,97%, ASX 200 Australia naik tipis 0,09%, KOSPI Korea Selatan menguat 0,12%, dan Straits Times Singapura terapresiasi 0,38%.

\Bursa Asia-Pasifik pada hari ini cenderung menguat, di tengah bervariasinya Wall Street kemarin, setelah pernyataan Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunganya. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,28%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik tipis 0,04%. Sementara Nasdaq terperesok 0,36%.\Dalam sambutannya di pembukaan sidang Komite Perbankan Senat, Powell menegaskan dirinya dan jajarannya tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga jangka pendeknya lagi mengingat ekonomi 'secara keseluruhan kuat', dengan pengangguran rendah dan inflasi masih di atas target The Fed sebesar 2%, 'Dengan posisi kebijakan kami yang sekarang jauh lebih tidak restriktif dibandingkan sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan posisi kebijakan kami,' ujar Powell, dikutip dari ... Kesaksian Powell muncul di saat yang tidak menentu di Washington ketika Presiden AS Donald Trump mendukung penerapan tarif terhadap mitra dagang AS dan dengan pesan beragam yang datang dari pemerintah tentang pendekatannya terhadap The Fed. Powell mengatakan kebijakan saat ini, dengan suku bunga acuan The Fed dalam kisaran antara 4,25% dan 4,5% dapat memberikan fleksibilitas. Sebagai catatan, The Fed menahan suku bunga pada Januari 2025 di 4,25-4,50%. The Fed menahan suku bunga setelah memangkasnya tiga kali beruntun pada 2024 secara berturut-turut yakni pada September (50 bps), November (25 bps), dan Desember (25 bps). Investor juga menantikan komentar tarif baru dari Presiden AS Donald Trump, sehari setelah ia secara substansial menaikkan pungutan atas impor baja dan aluminium dan mengatakan akan ada pengumuman selama dua hari ke depan tentang tarif timbal balik pada semua negara yang mengenakan bea atas barang-barang AS

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Bursa Asia-Pasifik Suku Bunga The Fed Jerome Powell Ekonomi AS Inflasi

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Bursa Asia Pasifik Melemah, Menantikan Data Ekonomi dan Keputusan Suku Bunga IndiaBursa Asia Pasifik Melemah, Menantikan Data Ekonomi dan Keputusan Suku Bunga IndiaInvestor bursa Asia Pasifik mengawasi sejumlah data ekonomi yang akan dirilis, termasuk keputusan suku bunga India dan data pengeluaran rumah tangga Jepang. Indeks saham di beberapa negara seperti Australia, Jepang, dan Korea Selatan menunjukkan penurunan, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong sedikit naik. Bank Sentral India diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan repo, sementara Wall Street di AS ditutup lebih tinggi dengan penantian terhadap laporan pekerjaan bulan Januari.
Baca lebih lajut »

Dibuka Memerah, IHSG Diproyeksi Rebound Dibayangi Kinerja Bursa Asia-PasifikDibuka Memerah, IHSG Diproyeksi Rebound Dibayangi Kinerja Bursa Asia-PasifikIHSG dibuka melemah 61 poin atau 0,91 persen di level 6681 pada pembukaan perdagangan Senin, 10 Februari 2025.
Baca lebih lajut »

Bursa Saham Asia Lesu Gara-Gara Kekhawatiran Tarif Dagang Donald TrumpBursa Saham Asia Lesu Gara-Gara Kekhawatiran Tarif Dagang Donald TrumpBursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, (10/2/2025) jelang rilis data ekonomi utama.
Baca lebih lajut »

Mayoritas Bursa Asia Menguat, IHSG Hari Ini Justru Kembali AmbrukMayoritas Bursa Asia Menguat, IHSG Hari Ini Justru Kembali AmbrukINDEKS Harga Saham Gabungan IHSG Bursa Efek Indonesia BEI hari ini Jumat 72 pagi kembali ambruk di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia
Baca lebih lajut »

IHSG menguat ikuti bursa kawasan Asia dan globalIHSG menguat ikuti bursa kawasan Asia dan globalIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.IHSG ...
Baca lebih lajut »

Bursa Asia Dibuka Semringah, Indeks Nikkei dan Topix Kompak MenguatBursa Asia Dibuka Semringah, Indeks Nikkei dan Topix Kompak MenguatBursa Asia dibuka menguat
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 10:04:30