Mayoritas warga Afghanistan masih harus ikhlas dengan kesulitan pada Ramadan tahun ini, banyak yang hanya bisa bertahan hidup dengan roti dan teh.
"Dulu, saya punya berbagai jenis makanan untuk sahur dan berbuka puasa, tetapi sekarang kami tidak punya makanan," katanya."Jika saya makan daging, itu di suatu tempat amal, tetapi saya tidak dapat membelinya di pasar untuk keluarga saya."
"Menjaga puasa sepanjang hari dan kemudian tidak punya apa-apa untuk sahur dan berbuka sangat sulit dan menyakitkan bagi saya dan kebanyakan keluarga Afghanistan... Kebanyakan dari kita tidak punya apa-apa kecuali teh hijau," kata Karishma Nazari, seorang aktivis hak-hak perempuan. Sayed Omar, 35, yang dulunya bekerja untuk pemerintahan sebelumnya di Kabul, harus bekerja sampingan selama dua tahun terakhir untuk mempertahankan hidup sembilan anggota keluarga, tugas yang membuat sulit untuk memberikan amal kepada orang lain.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Solopeduli Hadirkan Program Ramadan Xtra BerkahSambut keberkahan bulan suci Ramadan, Solopeduli hadirkan program Ramadan Xtra Berkah.
Baca lebih lajut »
Restoran di Puncak Ramai Digerebek Warga, Ini PenyebabnyaRestoran di kawasan Puncak, Kecamatan Megamendung ramai digerebek sejumlah warga pada hari pertama bulan suci Ramadan.
Baca lebih lajut »
Benarkah Harus Mandi Wajib Menjelang Ramadan?Menjelang Ramadan biasanya beredar informasi yang mengharuskan umat muslim untuk mandi wajib, sebelum memasuki bulan suci.
Baca lebih lajut »