Sejumlah buku kuno yang tersimpan cukup lama di perpustakaan bisa memiliki racun yang berbahaya bagi manusia. Ini penjelasannya.
, sebuah penelitian yang dilakukan antara Winterthur Museum, Garden & Library, dan Universitas Delaware mengungkapkan bahwa buku kuno bukan beracun karena isinya.Kekhawatiran ini berakar pada praktik dalam penjilidan buku selama abad ke-19, ketika buku mulai diproduksi secara massal.
Pada tahun 1775, Scheele menemukan bahwa pigmen hijau cerah dapat dihasilkan dari tembaga dan arsenik. Warna yang hampir serupa, yakni hijau paris dan zamrud, juga mempunyai kelemahan dan bahaya sama dengan hijau scheele.
Buku Kuno Pewarna Sampul Buku Kuno Beracun Buku Kuno Memiliki Racun Buku Kuno Beracun Peneliti Dunia Buku Kuno Dapat Beracun Jika Disentuh Kok Bisa? Buku Kuno Dapat Beracun Jika Disentuh Kok Bisa?
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Metode kimia dan biologi bantu restorasi buku-buku kuno di China utaraPerpustakaan Tianjin memiliki koleksi 590.000 buku kuno dan sudah melakukan upaya restorasi buku kuno selama lebih dari 70 tahun. Gao Xuemiao (38) memimpin ...
Baca lebih lajut »
Selain Memiliki Hati yang Rapuh, Pria Juga Memiliki 6 Perasaan BerikutSeperti halnya perempuan, pria juga memiliki perasaan yang sensitif. Namun bedanya, pria dapat mengontrol perasaan tersebut.
Baca lebih lajut »
Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anakRibuan buku tersebut merupakan donasi dari para pelanggan Starbucks Indonesia.
Baca lebih lajut »
Rayain Hari Buku Sedunia, Ini Harapan Penulis hingga Pegiat BukuIni harapan dari penulis dan pegiat buku tentang hari buku Sedunia hari ini.
Baca lebih lajut »
Keberagaman Buku dalam Berbagai Bahasa Memperkaya WawasanPerayaan Hari Buku Sedunia menjadi momen merayakan kekuatan dan keindahan buku.
Baca lebih lajut »
Peringati Hari Buku Nasional, Starbucks Indonesia Salurkan 8.769 Donasi Buku dari KonsumenStarbucks Indonesia, lewat program Books For the Future, berhasil mengumpulkan 8.769 buku dari konsumen seluruh Indonesia. Program tersebut merupakan upaya Starbucks Indonesia untuk menjadikan komunitas lokal menjadi lebih baik lagi.
Baca lebih lajut »