Bukhara Hingga Xianjang: Kisah Syahid Di Tangan Palu Arit

Indonesia Berita Berita

Bukhara Hingga Xianjang: Kisah Syahid Di Tangan Palu Arit
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 73 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 63%

Di banyak negara komunis kisah kelam Muslim terjadi.

Warga yang tinggal di seputaran Halim-Lubang Buaya-Pondok Gede sudah sangat hapal. Di tanggal-tanggal ini akan mendengar suara pesawat tempur yang menderu-deru seharian. Berlatih untuk persiapan HUT TNI. Juga jalan yang dibuka-tutup untuk keperluan upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya.Kalau generasi saya pasti ingat. Karena setiap 30 September ada acara wajib tonton film G30S/PKI yang tayang di TVRI.

Anak-anak SMA yang diwawancara kebingungan membedakan pemberontakan komunis dan reformasi. Mereka hanya tahu: sama-sama ada kerusuhan yang melatari kedua peristiwa itu.Sejarah mencatat, umat Islam selalu menjadi lawan utama komunisme. Di buku “Dari Kata Menjadi Sejata” dituliskan wawancara dengan saksi mata yang melihat langsung penculikan dan penganiayaan para Kyai. Bahkan para Kyai dilabel sebagai “Tujuh Setan Desa” yang harus dihabisi.

Tak puas membunuh para Kyai, mereka juga merusak simbol-simbol Islam. Membakar masjid dan pesantren. Menginjak-injak Alqur’an. Saat dijajah Uni Soviet, semua praktik keagamaan dihapuskan. Penduduknya dipaksa menganut paham komunis. Dijauhkan dari Tuhannya. Diburu dan dibunuh bila kedapatan menjalankan ritual agama. Tak terhitung berapa banyak yang syahid mempertahakan kalimat Tauhid.

Setelah rezim komunis berlalu, ia melanjutkan pendidikan ke negeri yang menjadi sumber-sumber cahaya Hidayah, menyerap ilmu dan kini membagikannya pada umat di sekitarnya. Lambang mengucapkan salam dan menyapanya dalam bahasa Arab yang dijawab dengan bahasa Arab. Tak lama, dibacakannya beberapa potongan ayat Alqur’an yang diaminkan Lambang. Melalui Sanjar, Imam itu mengucapkan selamat datang di Bukhara pada kami berdua.Di masjid utama yang berada di Grand Bazaar Urumqi, saya melihat pintu masjid digembok. Tak boleh lagi dimasuki. Terpasang bendera negara dan lambang partai komunis Cina di depannya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Demo Jurnalis di Berbagai Daerah, Kecam Kekerasan hingga Kasus Penangkapan DandhyDemo Jurnalis di Berbagai Daerah, Kecam Kekerasan hingga Kasus Penangkapan DandhySelain berunjuk rasa dengan berorasi dan aksi meletakkan kartu pers, wartawan juga melakukan aksi teatrikal
Baca lebih lajut »

PM Pakistan: Jika Perang Pecah di Kashmir, Kami Akan Berjuang hingga AkhirPM Pakistan: Jika Perang Pecah di Kashmir, Kami Akan Berjuang hingga AkhirPerdana Menteri Pakistan Imran Khan kembali memperingatkan risiko peperangan yang mungkin terjadi di wilayah Kashmir yang disengketakan.
Baca lebih lajut »

Camila Cabello hingga Helen Mirren tampil di peragaan busana L'OrealCamila Cabello hingga Helen Mirren tampil di peragaan busana L'OrealPembuat kosmetik Prancis L&39;Oreal menjadi tuan rumah peragaan busana tahunan pada Sabtu (29/9), di sela gelaran Pekan Mode Paris, dengan menampilkan para ...
Baca lebih lajut »

Adian Napitupulu: Dari Kondektur Bus hingga Duduk di SenayanAdian Napitupulu: Dari Kondektur Bus hingga Duduk di SenayanAdian dulu adalah demonstran yang garang menentang Orde Baru. Setelah dia menjadi anggota DPR, dia menjadi buah bibir karena nampak tidur saat rapat.
Baca lebih lajut »

Fahmi Idris Hingga Karang Bunga Keluarga Presiden di Rumah Duka Wartawan Senior Aristides KatoppoFahmi Idris Hingga Karang Bunga Keluarga Presiden di Rumah Duka Wartawan Senior Aristides KatoppoWartawan senior Aristides Katoppo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo sekitar pukul 12.05 WIB.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-07 18:54:31