Dana Moneter Internasional (IMF) telah mencapai pakta tingkat staf dengan Pakistan tentang pengaturan dana siaga senilai US$ 3 miliar atau setara Rp 45 triliun.
Dengan inflasi yang sangat tinggi dan cadangan devisa hampir tidak cukup untuk menutupi impor yang dikendalikan selama satu bulan, para analis mengatakan krisis ekonomi Pakistan dapat berubah menjadi default utang tanpa adanya kesepakatan IMF.
Pejabat IMF, Nathan Porter, mengatakan ekonomi Pakistan telah menghadapi beberapa tantangan belakangan ini, termasuk banjir yang menghancurkan lahan dan infrastruktur tahun lalu serta kenaikan harga komoditas pasca perang di Ukraina. "Mengingat tantangan ini, pengaturan baru akan memberikan jangkar kebijakan dan kerangka kerja untuk dukungan keuangan dari mitra multilateral dan bilateral di masa mendatang."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Negara-negara Muslim Kecam Aksi Pembakaran Al-Quran atas Nama Free SpeechNegara-negara Muslim mengecam Swedia setelah sebuah Al-Quran dibakar dalam sebuah protes atas nama kebebasan (free speech) berpendapat di Swedia. - Halaman 1
Baca lebih lajut »
Bahlil: IMF Urus Negara Bermasalah Aja, Jangan Ikut Campur RIMenteri Investasi/ Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia meminta IMF fokus saja mengurusi pemimpin-pemimpin dunia yang negaranya bermasalah
Baca lebih lajut »
RI Diminta Hapus Larangan Ekspor Nikel, Bahlil: IMF Urus Saja Negara BermasalahIMF meminta Indonesia meninjau kembali kebijakan hilirisasi, dan mempertimbangkan menghapus secara bertahap kebijakan larangan ekspor nikel.
Baca lebih lajut »
RI Diminta Hapus Larangan Ekspor Nikel, Bahlil: IMF Urus Saja Negara Bermasalah Halaman 2 - Kompas.comIMF meminta Indonesia meninjau kembali kebijakan hilirisasi, dan mempertimbangkan menghapus secara bertahap kebijakan larangan ekspor nikel. Halaman 2
Baca lebih lajut »