Bukan Klaster Perkantoran, Ini Penyumbang Tingginya Kasus Covid-19 di DKI Versi Gugus Tugas

Indonesia Berita Berita

Bukan Klaster Perkantoran, Ini Penyumbang Tingginya Kasus Covid-19 di DKI Versi Gugus Tugas
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 49 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 68%

Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan sejumlah klaster yang menyumbang jumlah kasus positif Covid-19 di DKI

Data ini dipantau sejak 4 Juni 2020-6 Juli 2020 atau selama masa PSBB transisi.

"Dari keseluruhan kasus, kontribusinya dari klaster mana saja, pasien rumah sakit masih menempati urutan pertama sekitar 42 persen," ujar Dewi dalamKemudian, klaster pasien dari komunitas sebanyak 39 persen. Lalu, klaster dari anak buah kapal dan pekerja migran Indonesia yang kembali ke Tanah Air, sekitar 5,8 persen."Jadi perkantoran menyumbang 3,6 persen dari total kasus Covid-19 di DKI Jakarta selama masa PSBB transisi," ucap Dewi.

Selain itu, klaster tenaga kesehatan baik dari rumah sakit, puskesmas, panti dan rutan juga ikut menyumbang angka kasus positif Covid-19.Lebih lanjut Dewi menyampaikan bahwa 3.657 kasus positif Covid-19 selama masa PSBB transisi merupakan hasil dari pencarian kasus secara aktif. "Misalnya petugas turun ke pasar, perkantoran, rumah ibadah, benar-benar dicari pasien yang tidak ada gejala tapi ternyata positif Covid-19," kata dia. Kemudian, sebanyak 29 persen kasus lain didapatkan dari hasil

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

kompascom /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Update Covid-19: Tambah 1.748, Kasus Covid-19 Jadi 102.051Update Covid-19: Tambah 1.748, Kasus Covid-19 Jadi 102.051Sebanyak 36,611 pasien Covid-19 masih dalam perawatan atau 35,9 persen dari terkonfirmasi.
Baca lebih lajut »

Jokowi Keluhkan Realisasi Anggaran Covid-19 Baru 19 Persen - Peristiwa - koran.tempo.coJokowi Keluhkan Realisasi Anggaran Covid-19 Baru 19 Persen - Peristiwa - koran.tempo.coPresiden Joko Widodo mengeluhkan belum optimalnya realisasi anggaran untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang baru mencapai 19 persen atau sekitar Rp 136 triliun dari total Rp 695 triliun.
Baca lebih lajut »

Jokowi Kesal Anggaran Stimulus Penanganan COVID-19 Baru 19%Jokowi Kesal Anggaran Stimulus Penanganan COVID-19 Baru 19%Presiden Joko Widodo menyinggung soal penyerapan anggaran stimulus penanganan wabah COVID-19 yang masih rendah. Ini katanya: Jokowi via detikfinance
Baca lebih lajut »

Jokowi Kecewa Stimulus Penanganan Covid-19 Baru Terserap 19 PersenJokowi Kecewa Stimulus Penanganan Covid-19 Baru Terserap 19 PersenPemerintah menggelontorkan dana ratusan triliun rupiah untuk mengatasi pandemi. Namun, ternyata anggaran baru terserap 19 persen. Apa hambatannya?
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-23 04:01:21