Budidaya Bambu, Solusi Mengatasi Kekeringan dan Lahan Kritis di NTT

Indonesia Berita Berita

Budidaya Bambu, Solusi Mengatasi Kekeringan dan Lahan Kritis di NTT
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 86 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 38%
  • Publisher: 70%

Budidaya tanaman bambu bisa mengatasi kekeringan dan lahan kritis di NTT. Satu rumpun bambu bisa menghasilkan 5.000 liter air per tahun. Belasan sampai puluhan hektar bambu hasilkan satu mata air.

Ketua kelompok pembibitan bambu, Ngada Emilia Mao , bersama beberapa anggota kelompok di Desa Were IV Ngada.

Penanaman diprioritaskan di lahan kritis, sumber mata air, dan perhutanan sosial. Sampai 2025 akan ada 4.000 hektar bambu dikembangkan di kawasan serupa, di 10 kabupaten. Masing-masing kabupaten 400 hektar. Bibit bambu disiapkan kelompok mama-mama bambu. Mereka sudah sangat terampil soal pembibitan. Di Kabupaten Sikka telah dikembangkan 12 hektar bambu, dan menghasilkan satu sumber mata air setelah 4 tahun bambu itu ditanami. Jenis bambu petung lebih bernilai ekonomis, selain jenis air. NTT memiliki sekitar tujuh jenis bambu sebagian masih dalam proses survei.di lokasi itu sehingga bambu bisa tumbuh subur. Proses ini agak mahal tetapi butuh kesabaran.

Ia mengatakan, timber bambu sudah menghasilkan koperasi produksi di Labuan bajo. Pabrik berskala menengah. Budidaya bambu disepuluh kabupaten akan diterintegrasi dengan pabriktadi, termasuk semua kegiatan di Kampus Bambu Komodo di Labuan Bajo, dan Kampus Bambu Turetogo, Bajawa. Ia mengatakan, YBLL masuk Ngada 2009 diawali dengan survei potensi. Mulai efektif kegiatan tahun 2021, setelah adanya dukungan Pemprov NTT. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara YBLL dan Bupati Ngada, Nagekeo, Ende, dan Manggarai Barat. Tiga kabupaten sedang dalam proses, yakni Sikka, Manggarai, dan Manggarai Timur. Ke depan lagi, akan ada kerja sama dengan Pemkab Alor, Timor Tengah Utara, dan Pemkab Sumba Timur.

Ahli Taksonomi Bambu dari YBLL, Prof Elizabeth Widjaya, mengatakan, NTT memiliki 19 jenis bambu empat di antaranya endemik. Beberapa jenis bambu baru ditemukan, termasuk satu jenis bambu di Kabupaten Sikka, yang baru ditemukan, bertepatan dengan kedatangan Presiden Jokowi pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2022.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Tanaman Bambu, Pengawal Utama Bendungan dan Sumber Air di NTTTanaman Bambu, Pengawal Utama Bendungan dan Sumber Air di NTTBambu sebagai tanaman yang sangat tepat menjaga keberlangsungan tujuh bendungan di NTT dan lingkungan secara umum. Sumber-sumber mata air bakal terjadi dengan bambu.
Baca lebih lajut »

Makan Kambing Bambu Ngeprul di Rumah Makan Denny Cak Nan, Los Dol Banget!Makan Kambing Bambu Ngeprul di Rumah Makan Denny Cak Nan, Los Dol Banget!Di sini Benu diajak Cheif Abdi untuk memasak menu kambing bambu ngeprul, yang dimasak mirip garang asem
Baca lebih lajut »

Lebih dari 500 Turis Keracunan Makanan Setelah Cicipi Mi Mengalir dari Saluran Bambu JepangLebih dari 500 Turis Keracunan Makanan Setelah Cicipi Mi Mengalir dari Saluran Bambu JepangLebih dari 500 orang keracunan makanan setelah cicipi mi yang berasal dari saluran bambu sebuah restoran di Jepang yang ternyata telah terkontaminasi.
Baca lebih lajut »

Budidaya ikan 'Dewa' yang kian langka agar mudah dan bernilai tinggiBudidaya ikan 'Dewa' yang kian langka agar mudah dan bernilai tinggiANTARA - Ikan &39;Dewa&39; atau kancra merupakan ikan endemi yang keberadaanya kian langka karena terdesak oleh kerusakan sungai. Selain sungai yang terus ...
Baca lebih lajut »

Solusi Prabowo Soal Kemiskinan di Kalangan Nelayan: Kita Bagi Kapal dan MesinSolusi Prabowo Soal Kemiskinan di Kalangan Nelayan: Kita Bagi Kapal dan MesinMenurut Prabowo, masalah kemiskinan nelayan bersifat sistemik, yang selama ini terjadi adalah pendekatan falsafah neoliberal
Baca lebih lajut »

Respons Keluhan Pelaku UMKM Soal Akses Permodalan Hingga Promosi, Ganjar Beri SolusiRespons Keluhan Pelaku UMKM Soal Akses Permodalan Hingga Promosi, Ganjar Beri SolusiGanjar Pranowo mendengarkan keluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) soal akses permodalan hingga promosi usaha.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 00:54:01