Menkes klarifikasi Wamenkes yang beri DKI nilai E terkait penanganan pandemi Covid.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi pemberitaan mengenai penilaian kinerja penanganan pandemi Covid-19. Dia meluruskan informasi yang sebelumnya beredar terkait penilaian kinerja Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan pandemi Covid-19. Budi juga mencabut pernyataan penilaian E kualitas pengendalian pandemi di Jakarta.
Pernyataan Budi mengoreksi pernyataan Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono. Dante menyebut, Pemerintah Provinsi DKI tidak optimal dalam kegiatan penelusuran kontak erat kasus Covid-19 di Ibu Kota. Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate di Jakarta juga tinggi. Sehingga, kinerja Pempov DKI dalam menangani Covid-19 dianggap jelek.
"Saya secara pribadi dan sebagai Menteri Kesehatan menyampaikan permohonan maaf atas kesimpangsiuran yang tidak seharusnya terjadi. Indikator risiko ini tidak seharusnya menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya adalah salah satu provinsi yang terbaik dalam penanganan pandemi," kata mantan wakil menteri BUMN tersebut.
Pun penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro berjalan dengan efektif dalam mengontrol laju kasus Covid-19. Kemampuan 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment di Jakarta juga melebihi ekspektasi WHO. Tidak hanya itu, pelaksanaan vaksinasi di DKI Jakarta salah satu yang tertinggi bersama Bali.