JPNN.com : Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan untuk menjaga rasio kredit bermasalah dengan digitalisasi
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BRI terus berupaya menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
Agus menjelaskan penjualan agunan merupakan salah satu bagian dari recovery aset bermasalah selain upaya penyelesaian lainnya. BRI terus meningkatkan strategi pemasaran aset bermasalah melalui platform pemasaran digital website BRI info lelang: infolelang.bri.co.id di samping upaya pemasaran seperti kerjasama dengan broker property, mengikuti dan menyelenggarakan expo lelang, gathering nasabah inti dan sebagainya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Lewat Platform Pemasaran DigitalPenjualan agunan untuk kredit yang bermasalah menjadi upaya BRI menjaga rasio NPL, sekaligus menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
Baca lebih lajut »
BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Lewat Platform Pemasaran DigitalPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjual agunan untuk kredit yang bermasalah.
Baca lebih lajut »
BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Melalui Platform Pemasaran DigitalAgus Sudiarto mengatakan bahwa penjualan agunan merupakan salah satu bagian dari recovery aset bermasalah selain upaya penyelesaian lainnya.
Baca lebih lajut »
BRI Dorong Pemasaran Aset Bermasalah Lewat Platform DigitalPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus berupaya menjaga kualitas kredit yang disalurkan
Baca lebih lajut »
BRI Optimis NPL Tercapai 3 Persen, Upaya Recovery Aset Bermasalah Terus DitingkatkanPortal berita yang menyajikan informasi terhangat baik peristiwa politik, entertainment dan lain lain
Baca lebih lajut »
BRI catat pendapatan 'recovery' aset bermasalah tumbuh dua digitPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat pendapatan dari recovery atau penjualan aset bermasalah, baik lelang maupun nonlelang, sampai dengan ...
Baca lebih lajut »