Sempat ramai belakangan dan terbaru, BPOM memasukkan Ivermectin dalam daftar obat terapi COVID-19.
Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan mengeluarkan izin penggunaan darurat pada beberapa obat dalam terapi COVID-19. Dari delapan obat, salah satunya adalah Ivermectin.
"Bahwa telah ditetapkan Keputusan Kepala Badan POM HK.02.02.1.2.07.21.281 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.02.02.1.2.11.20.
Surat edaran ini ditetapkan Mayagustina Andarini, Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif BPOM, pada 13 Juli 2021. "Ivermectin yang merupakan obat cacing akan memasuki masa uji klinik demi melihat bagaimana efeknya dalam perawatan pasien COVID-19.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPOM Resmi Izinkan Ivermectin Jadi Obat Covid-19Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) resmi mengizinkan penggunaan Ivermectin sebagai obat Covid-19.
Baca lebih lajut »
BPOM: Penumpukan obat terapi COVID-19 di PBF karena menunggu orderKepala BPOM Penny K Lukito mengemukakan penumpukan stok obat terapi COVID-19 di gudang penyimpanan Pedagang Besar Farmasi resmi tidak menyalahi aturan sebab menunggu pesanan dari konsumen.
Baca lebih lajut »
BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Obat Covid-19, Ini DaftarnyaBPOM sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk sejumlah daftar obat-obatan yang diberikan kepada pasien Covid-19....
Baca lebih lajut »
BPOM Jelaskan Penumpukan Obat Covid-19 di Pedagang Besar |Republika OnlinePedagang besar tidak salahi aturan karena menunggu pesanan obat Covid-19.
Baca lebih lajut »
BPOM Revisi Regulasi Perluas Akses Penggunaan Obat untuk Pasien Covid-19Terkait itu, BPOM merevisi dua keputusan.
Baca lebih lajut »
Deretan Vaksin COVID-19 yang Segera Dapat EUA dari BPOM, Pfizer TermasukSelain Moderna, beberapa vaksin Corona juga tengah berproses mendapat EUA dari BPOM RI. Pfizer termasuk di antaranya.
Baca lebih lajut »