BPJS Watch menyoroti rendahnya serapan anggaran untuk belanja kesehatan yang pada medio Juli mencapai 7,22 persen dari total alokasi Rp 87,55 triliun.
TEMPO.CO, Jakarta - BPJS Watch menyoroti rendahnya serapan anggaran untuk belanja kesehatan yang pada medio Juli lalu baru mencapai 7,22 persen dari total alokasi Rp 87,55 triliun. Koordinator Bidang Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menyebut angka tersebut tidak normal.
Keempat, pasien usia kurang dari 60 tahun dengan komorbid/penyakit penyerta. Kelima, pasien ISPA berat/peneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. Keenam, pasien probable atau pasien yang terkonfirmasi tanpa gejala yang tidak memiliki fasilitas untuk isolasi mandiri di tempat tinggal atau fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala Pukesmas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Kaji Kebutuhan Dasar Peserta BPJS KesehatanPemerintah mengkaji kebutuhan dasar kesehatan peserta BPJS untuk menerapkan kelas standar yang menggantikan sistem kelas.
Baca lebih lajut »
Oppo Watch Berbasis Wear OS Siap Meluncur di Indonesia Bareng Reno4Produk jam tangan pintar Oppo ini diberi nama Oppo Watch dan akan ikut dirilis bersama dengan Reno4 pada 6 Agustus mendatang, berikut sejumlah fiturnya.
Baca lebih lajut »
Halal Watch: Lebih Baik Potong Hewan Kurban di RPH |Republika OnlinePemotongan di RPH dapat menjamin kualitas dan kebersihan daging yang dihasilkan
Baca lebih lajut »
Halal Watch: Lebih baik potong hewan kurban di RPHDirektur Eksekutif Indonesia Halal Watch, Ikhsan Abdullah mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan memotong hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan demi mencegah penularan COVID-19. IdulAdha
Baca lebih lajut »
Masih Ada 35 Pasien Covid-19, RSUD Banten Sudah Layani Pasien UmumPertimbangan RSUD Banten sudah menerima pasien umum karena tren kasus Covid-19 sudah melambat.
Baca lebih lajut »